26C KEKHAWATIRAN

75 15 3
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Pandangan Radjini beralih pada kaca yang menjulang dari lantai sampai hampir menyentuh langit-langit teras. Ia bisa menatap pantulannya di dinding. Wajahnya memang tampak kuyu, tubuhnya walau sudah lebih berisi tetap saja tidak memiliki lekuk yang bisa memanjakan mata para pria.

Radjini kembali memandangi penampilan dirinya dan juga Agha yang nyaris sempurna, bahu lebar dan menyempit pada pinggang kokoh, bongkahan pantat yang kuat, kaki jenjang yang terlihat kokoh dibalik celana itu. Begitu juga dengan dada bidang serta tangannya yang menunjukkan urat seksi berkat latihan fisik dan wajah rupawan.

Kembali dirinya menghela napas panjang dan merapat ke arah kaca spion mobil, ia mematut wajahnya di sana dan berdecak begitu melihat bayang kantong mata yang sedikit mulai berbeda warna dengan kulit wajahnya yang lain, ia pun meraba bibirnya yang terlihat kering dan tanpa sadar mulai menjilatnya.

"Apa kamu mau aku yang menjilat untukmu?"

Itu bukan pertanyaan tetapi terdengar seperti godaan dari bisikan yang membuat bulu kuduk Radjini seketika merinding ketika telinganya mendengar sekaligus merasakan hawa hangat dan napas seharum mint.

Radjini menegakkan tubuhnya yang tadinya sedikit merunduk agar sejajar dengan spion itu. Namun tindakan tiba-tibanya membuatnya sedikit mundur dan malah terperangkap pada dada bidang Agha dan pintu mobil.

Radjini bimbang, ingin berbalik menghadap Agha tetapi saat ini saja punggung bawahnya sudah menempel pada pusat tengah tubuh Agha dan Radjini merasa benda itu sama keras dengan dada Agha yang tertumbuk belakang kepalanya.

"Kenapa gugup gitu sih, Istriku?"

Radjini menunduk dan mendapati kedua tangan kokoh Agha kini sudah bertengger di pinggangnya dan tangan sebelah kanannya sudah merayap memerangkap perut Radjini semakin merapatkan tubuh mereka.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang