21B AKU SAYANG ANAKKU

119 21 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Pasien mengalami preklamsia Dokter."

"Kalau begitu panggil keluarganya dan segera urus untuk tindakan operasi."

Radjini diujung kesadaran dan menahan rasa nyeri yang amat sangat dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Mendengar pembicaraan antara perawat dan dokter di IGD itu. Ia kembali ingat jika saat itu dirinya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin dengan naik angkot. Tetapi di jalan saat ia mau turun dari angkot tersebut dan dikarenakan jalanan yang licin Radjini sempat terpeleset dan jatuh dengan pantat dulu menyentuh aspal.

"Dia datang sendiri," umum suara dari perawat yang lainnya. Tak berselang lama ada suara lain, suara laki-laki yang mengumumkan bahwa ia adalah keluarga Radjini.

Radjini dengan mata yang sudah berat tak bisa mengetahui siapa pemilik suara itu ditambah saat ini ia sama sekali tidak ingat tetapi yang jelas suara itu bukan milik Agha.

*

Radjini menyibak ujung kaosnya dan sedikit menurunkan ban celana pendeknya. Ia menunjukkan kepada Agha bekas operasi.

"Mereka mengambil anakku."

Agha yang terpaku pada bekas luka yang masih terlihat itu lalu bertanya, "Siapa?"

"Entah. Ada suara laki-laki, aku tidak bisa melihat apapun. Mataku berat tidak bisa membuka, badanku sakit semua. Tapi ... tapi begitu bangun aku sudah tidak di rumah sakit." Radjini kini merosot duduk di lantai bersandar di belakang sofa.

Radjini lalu dengan kedua tangannya yang terkepal memukul-mukul kedua sisi kepalanya. Ia jengkel tidak bisa mengingat siapa laki-laki pemilik suara itu.

"Aku nggak ingat. Anakku diculik!" ujarnya histeris.

Agha bagai disiram air dingin segera memeluk Radjini. Rasa bersalah menghantam dirinya dengan keras. Dugaan dan memendam dendam sampai enggan mencari Radjini dan kini penyesalan sebesar gunung menghantamnya dengan telak.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang