KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.
PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933
Suara tangis histeris Radjini yang meracau bahwa anaknya diculik sampai membuat Windy dan Tantri bergegas ke ruang tengah tempat Agha dan Radjini saling berpelukan dengan duduk di lantai.
Agha menggeleng menghalau keduanya untuk mendekat dan keduanya akhirnya menyingkir memberikan waktu untuk kedua orang itu saling mencurahkan perasaan.
"A...anakku diculik, mana anakkku?" Radjini kini menarik-narik kaos singlet Agha. "Abang duitnya banyak dan pintar. Bisa tolong carikan anakku. Tapi aku tidak tahu itu anakmu atau bukan. Aku lupa, kapan melahirkannya." Radjini mengatakan semuanya dengan terbata-bata dan napas yang tersengal-sengal.
"Kenapa aku gila! Aku nggak ingat anakku, siapa yang ambil anakku!"
Agha mengusap wajah Radjini yang sudah bercampur antara peluh dan air mata dengan tisu di dekat mereka. Agha ikut sakit hati tak bisa membayangkan bagaimana penderitaan sang istri diluar sana. Seharusnya saat Radjini tidak ada di kamar inap ia segera mencarinya. Saat ini pasti bukti sudah tidak ada. Mau menyalahkan Radjini dengan sikapnya yang memang suka kabur dari dulu daripada menyelesaikan masalah pun sudah percuma sangat percuma dan terlambat.
"Sayang dengar aku. Berhenti menangis dan coba ingat-ingat. Jenis kelaminnya apa anakmu itu?"
Radjini seketika menghentikan histerisnya dan membuka mata menatap ke arah Agha. Ia kembali berusaha menggali ingatan. "Aku kabur. Aku ingat menggadai ijazahku untuk biaya persalinan. Tapi sore itu akum au periksa. Terus aku jatuh ... banyak darah di jalan. Lalu sakit sekali, aku nggak bisa buka mata. Sampai aku... tahu kalau perutku rata dan sakit sekali. Anakku nggak ada dan aku...aku di pinggir sungai bukan di rumah sakit. Lalu ada ibu-ibu menolong tapi dia nggak lihat anakku. Siapa yang culik anakku?"
Radjini kembali merengkuh lengan Agha dan mencengkram erat sampai kukunya yang rapi terasa menusuk otot yang liat itu tetapi didiamkan saja sama si Empunya lengan.
"Kita akan mencaari tahu siapa yang membuangmu ke sungai."
Radjini menggeleng. "Tidak. Tidak. Bukan itu. Cari saja anakku. Anakku cewek pasti cantik. Ya 'kan, dia sehat Dokternya bilang begitu."
"Dari mana kamu tahu?" tanya Agha yang kini sudah menyadari rangkaian peristiwa sebenarnya walau masih bingung bagaimana sang istri bisa berakhir menjadi ODGJ ia belum sempat untuk menyakan hal itu kepada yang lebih ahli. Internet sama sekali tidak membantu mengobati rasa keingintahuannya.
"Tahu apa?" tanya Radjini kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN LUKA LAMA
RomanceBukan salah Radjini kalau dirinya menikah dengan Agha. Akibat Radmila-kakaknya-melarikan diri, ia menjadi pengganti. Namun, keadaan itu justru menciptakan polemik. Radjini kehilangan kewarasannya dan juga amnesia. Saat ia muncul kembali di kota tem...