18B SURPRISE

112 17 1
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Radjini menghela panas Panjang dan memutuskan untuk memulai ritual paginya. Teristimewa hari ini karena ia harus pergi ke Bandung bersama dengan dua gadis lainnya yang tidak suka bangun pagi. Maka dirinya lah yang harus menyiapkan sarapan dan bekal untuk mereka. Radjini memutuskan untuk tidak mencari rumah makan. Cukup nanti di rest area saja. Ia sedang tidak ingin bertemu dengan banyak orang apalagi jika sampai bertemu dengan orang yang mengenalnya sementara ingatannya tentang orang-orang dari masa lalunya masih sangat terbatas.

Untuk teryakinkan dengan status Agha sebagai suaminya saja, jujur sebenarnya yakin tidak yakin. Tetapi jika seorang laki-laki yang sampai dengan suka rela menggelontorkan banyak uang tanpa perhitungan seperti itu demi dirinya yang orang asing tentunya tidak masuk akal bukan. Malah bisa terbalik, jangan-jangan Agha yang gila bukan dirinya. Tantri dan windy saja lebih terlihat lebih sedap dipandang mata dengan dirinya yang masih tirus dan kantung mata yang terlihat. Walau sudah memudar tidak seperti dulu lagi.

Radjini segera menggosok gigi, membuang hajat dan mencuci muka sebelum mengganti pakaian dalam dan baju tidurnya yang tipis dengan kaos dan celana pendek diatas lutut. Ia segera keluar kamar mandi dan mengganti lampu tidur dengan lampu utama. Ia meraih ponselnya dan mengecek notifikasi. Hanya ada satu pesan dari Sukanti yang mengatakan ia harus jaga diri baik-baik. Apa mungkin rasa rindu Radjini dan mengharapkan wanita yang sudah ia anggap ibunya sendiri itu tahu dan merasakan hal yang sama sehingga menghubunginya ya? Bisa saja seperti itu. Radjini segera memberikan pesan balasan dan memberitahu ibu angkatnya itu untuk tidak menginformasikan kepada siapapun di mana keberadaannya.

Radjini memang tidak banyak bertanya kepada Tantri dan Windy tetapi dari semua gerak gerik yang dilakukan dua perempuan yang selalu bersamanya selama dua hari ini sudah cukup membuktikan kalau keberadaan Radjini sengaja menjadi rahasia. Bahkan untuk pergi saja sengaja Tantri yang keluar dengan mobil sementara dirinya dan Windy disuruh menunggu dan naik ke mobil melalui pintu kecil dari udut rumah. Radjini tahu pintu kecil ini adalah pintu darurat atau pintu evakuasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Radjini juga menduga pasti Tantri hanya mengikuti perintah dari sang kakak laki-laki.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang