14A. Kerjasama

161 21 1
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Berapa mesin yang mau kamu beli?" tanya Agha begitu mereka berada di Toko Gracia milik orang tua Alice.

"Aku kok, ngantuk ya habis makan?"

"Nanti kamu bisa istirahat sekarang pilih dulu mau beli yang mana?"

Agha sengaja mengajak Radjini mencari makan siang yang agak kepagian karena masih jam sebelas lalu membawa ke toko tempat pertemuan mereka kemarin. Walau jahit menjahit bukan bidang keahliannya sedikit banyak ia tahu apa saja yang dibutuhkan karena Radjini dan Tantri menekuni bidang yang sama. Bahkan mereka dulu adalah teman sekolah.

"Aku... aku cuma mau beli mesin jahit satu saja."

"Satu?"

"Iya."

"Apa kamu lupa yang dikatakan Tigor kemarin, kamu nggak bisa bawa mesin jahit ke mess."

Radjini sebetulnya tidak lupa, hanya saja keinginannya untuk membeli mesin jahit itu sangat besar. Dulu, dulu sekali ia punya mesin jahit listrik yang sama dengan yang kini ada di depannya. Radjini yakin dengan ingatannya itu, ia bahkan bisa membayangkan dirinya membuat pola di meja khusus dan meja kaki mesin di mana tempat Agha kini bersandar adalah padanannya.

"Emm, aku akan mengontrak. Bapak mau bantu Ini mencari tempat tinggal."

Berita baru ini membuat Agha kaget. Mengontrak alih-alih di mess sama saja memberikan peluang bagi Devan untuk mendekati Radjini. Tentu saja tidak bisa dibiarkan.

"Aku tidak bisa membantumu," elak Agha.

Sekarang gantian Radjini yang melongo menatap keheranan ke arah Agha. "Tidak bisa membantu? Maksudnya?"

"Membantumu mencari kontrakan."

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang