59 B. NGGAK PENTING

56 17 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Radjini menghela napas panjang dan kembali menyandarkan punggung di sofa. "Seperti yang aku bilang tadi."

"Apa kamu nggak pingin ketemu orang tuamu?"

"Buat apa? Toh, selama aku dah balik sama Bang Agha nggak ada yang muncul satupun."

"Mungkin saja mereka nggak tahu."

Radjini berdecak. "Mereka pasti tahu, lagian juga Mbak Mila gencar maksa ketemu aku 'kan, nggak mungkin mereka nggak tahu."

Radjini berucap seperti itu seraya meraba perasaannya kepada kedua orang tuanya tetapi rasanya hampa. Radjini tidak merasakan kerinduan kedekatan dengan orang tua sebagaimana mestinya. Wajah keduanya pun terasa samar, meski Radjini sudah berusaha mengingat kecuali wajah pria tua yang menatap tajam dengan sorot tidak suka itu kembali berkelebat di benaknya dan Radjini meyakini bahwa pria itu adalah ayahnya.

"Ingat siapa, Mbak?" tanya Windy yang mulai merasa nyaman jika menyebut Radjini, mbak daripada hanya nama.

Radjini menggeleng. "Nggak penting. Aku masih belum yakin, sih."

"Kenapa nggak tanyakan ke Mas Agha?"

"Saat ini jangan dulu. Aku belum sanggup menambah beban pikiran dia. Apalagi saham perusahaan anjlok seperti ini."

Windy meraih remote dan mengganti saluran televisi channel berita dan mereka berdua dikejutkan dengan berita terbaru.

'Agha Danayaksa resmi meninggalkan Aksa Persada Utama. Meski begitu Agha sangat yakin jika usahanya sendiri tidak akan terganggu dengan adanya berita yang sedang beredar.'

"Usaha apa, Mbak? Mas Agha punya usaha yang lain?" Windy menatap Radjini kini.

Radjini menggeleng. "Aku nggak paham. Aku nggak pernah tanya, rencananya hari ini. Bagaimanapun aku harus pastikan masa depan Niha tidak terganggu."

Radjini meraih ponsel dan melakukan panggilan video. Agha dengan cepat menerima panggilan tersebut.

"Abang di mana?" tanya Radjini meski tahu jika sang suami saat ini ada dalam mobil.

"Balik ke sana, Sayang. Gimana?"

"Oh ya udah kalau gitu."

"Ada apa? Sepertinya ada yang mengganggumu?" tanya Agha dengan wajah curiga.

"Aku sudah melihat berita," ujar Radjini.

Wajah Agha seketika memucat.

"Jangan khawatir. Aku tidak marah. Aku tunggu Abang sampai sini baru kita bicara."

"Sayang," balas Agha dengan tergagap.

"Hati-hati di jalan ya, jangan ngebut."

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang