"Lepaskan aku!" protes Radjini, dirinya bukan merasa tersanjung atau bergairah justru merasa gerah dengan tingkah posesif Agha.
Agha merenggangkan pelukan, mengangkat kedua tangan dan membetulkan letak duduknya sedikit menjauhi sang istri. "Sudah aku lepaskan."
"Lepaskan aku, begitu kakakku kembali," ujarnya dengan terengah, wajahnya menunjukkan kekalutan. Memori masa lalu itu terus berputar dalam benaknya memenuhi pikirannya saat ini seperti penggaalan video lama.
"Kamu tega mau meninggalkan aku dan Niha?" tanya Agha dengan tatapan datar dan dingin.
"Niha?" tanya Radjini, baru teringat dengan sang anak.
"Iya. Apa kamu juga akan meninggalkannya?"
"Aku akan membawanya. Dia anakku. Kamu bisa memiliki anak sendiri dengan kakakku."
Agha berdecak jengah, kini menatap tajam sang istri. "Niha, tidak akan pergi ke mana-mana. Dia akan tetap tinggal denganku."
"Tapi—" Radjini menatap bingung sekaligus dilanda ketakutan. Otaknya membayangkan jika akan berpisah dengan gadis lucu dan menggemaskan itu. Jelas tidak bisa, selama tiga tahun ini dirinya sudah mencari ke sana kemari sang buah hati. Tidak mungkin jika mereka harus dipisahkan lagi. Bagaimana caranya agar dirinya bisa menepati janjinya dulu.
"Tidak ada tapi. Lagi pula kenapa kamu mau pergi dari sini dan sangat menggebu ingin lepas dariku? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Agha kesal, kali ini dirinya sama sekali tidak mau menahan. Sikap tidak masuk akal Radjini benar-benar membuatnya emosi. "Apa karena aku melarangmu bekerja?"
"Itu juga salah satunya," balas Radjini jujur dengan wajah cemberut.
"Kamu tahu juga alasanku melarangmu."
"Iya tahu, tapi 'kan belum tentu juga. Jika mereka bisa dengan mudah menculikku kali ini, itu berarti kamu nggak becus menjagaku."
"Apa?" Agha membelalak dengan ucapan terakhir Radjini.
"Iya 'kan, seperti dulu. Aku kabur pun semua orang di rumahmu nggak ada yang tahu."
"Apa?"
Radjini menghela napas dan memutar bola matanya malas. "Seharusnya aku yang tanya. Kenapa kamu bisa begitu ceroboh."
Agha benar-benar kehabisan kata-kata. Wanita yang berada di hadapannya seolah bukan istrinya bicaranya santai sekali, seperti bukan Radjini yang dirinya kenal.
"Maaf."
"Kamu pikir maaf saja, cukup?" Radjini kemudian bangkit dan memasuki kamar mandi milik Niha.
Sementara Agha hanya bisa menatap pintu kamar mandi yang tertutup seraya bergumam, "Apa yang sebenarnya terjadi."
"Agha ...."
Suara panggilan dari Asparini membuat Agha menoleh ke ambang pintu. Sang mama sudah berdiri bersandar kusen pintu.
"Ya, Ma?"
"Radjini mana?" tanya Asparini seraya memperhatikan seisi kamar Niha.
Agha menunjuk kamar mandi. " Di sana."
![](https://img.wattpad.com/cover/338253235-288-k564933.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN LUKA LAMA
RomanceBukan salah Radjini kalau dirinya menikah dengan Agha. Akibat Radmila-kakaknya-melarikan diri, ia menjadi pengganti. Namun, keadaan itu justru menciptakan polemik. Radjini kehilangan kewarasannya dan juga amnesia. Saat ia muncul kembali di kota tem...