Part 2 - Rachel Magdelene (Walker)

10.7K 815 62
                                    

[Song of the chapter:
- Major Lazer // Lean On]

Keluarga Walker tidak pernah absen melakukan makan pagi bersama keluarga di kediaman mereka. Karena pagi hari adalah momen satu-satunya mereka bisa berkumpul bersama secara lengkap. William Walker, kepala keluarga Walker pasti sibuk sampai malam hari. Begitu juga dengan istrinya Rose Walker yang berjiwa sosialita.

"Rambut oke. Seragam oke. Baiklah," gumam Rachel Magdelene pada dirinya sendiri sambil menatap kaca di kamarnya. Setelah berkaca sebentar, dia pun melengos keluar kamar menuju ruang makan. Di ruang makan sudah ada William dan Rose Walker duduk menunggu anak-anaknya turun untuk sarapan.

 Di ruang makan sudah ada William dan Rose Walker duduk menunggu anak-anaknya turun untuk sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi, Mom. Pagi, Dad!" sapa Rachel dengan ceria lalu duduk di seberang Mom-nya.

"Wah, princess kita satu ini kayaknya lagi berseri-seri nih, Dad," ujar Rose yang ditujukan ke William.

"Kalau itu mah Mom. Ga lain dan ga salah lagi pasti karena anaknya Lewiss. Dad denger gossip pas rapat komite kalau mereka lagi on the way pacaran," balas William sambil geleng-geleng.

"Bukan on the way pacaran, Dad. Tepatnya, udah pacaran sama Jude," timbrung Radeon yang baru saja masuk ke ruang makan.

"Berisik, Kak Damian. Daripada Kakak yang cuman bisa ngelirik Sion Vererro dari jauh," ejek Rachel setelah daritadi diomongin.

"Pasti kenalan kok, dalam waktu dekat." Radeon membela diri.

"Ckckck, hun. Anak-anak kita udah gede sekarang," ujar Mom Rose manja sambil merangkul tangan suaminya.

"Iya nih. Berarti bisa dong kita tinggal liburan ke Paris?" William memang yang paling bisa menangani Rose. Hubungan keduanya memang seperti pasangan pacaran sekalipun sudah punya dua anak yang sudah besar.

"Whaaaaaaaaaaaat? Pariss? Berdua?" protes Radeon dan Rachel bersamaan.

"Iya dong. Mom dan Dad kan juga mau bersenang-senang selagi masih muda," balas Rose. "Kalian pengen adek baru?" tanyanya sambil tersenyum lalu menatap William.

"Heihei, itu kan rahasia, Rose."

"Upss."

"Mom, Dad. Kami masih di sini," ujar Radeon yang tidak dipedulikan oleh keduanya karena sedang dalam lovey-dovey. Mereka pun makan sarapan.

"Ohya, Rachel. Sampai kapan kamu mau berpenampilan seperti itu?" tanya Rose kepada anak perempuannya yang sejak masuk SMA sengaja berpenampilan culun dan menutupi nama Walker dari namanya.

"Entahlah. Mungkin sampai lulus?" jawab Rachel.

"HAH? SAMPAI LULUS? GUE HARUS BUNGKAM KALAU GUE ITU KAKAK LO SAMPAI LULUS?!" Radeon langsung angkat suara.

"Iya," balas Rachel sambil menunjukkan smirk nya.

"Come on, Rachel. Kemaren aja gue udah hampir keceplosan. Please cepetan balik normal. Gue takut lo diapa-apain sama anak-anak gara-gara lo jaga low-profile."

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang