"Sion gue mau ngomong. Bisa ikut gue?"
Sion menengok dan mendapati Reon di belakangnya. Lalu dia menaruh tasnya di gantungan sebelah meja setelah mengeluarkan beberapa buku. Kemudian dia duduk dan membuka novel yang tadi dia keluarkan bersama buku-buku lain.
"Gue rasa kita ga seakrab itu buat ngomong berdua," ujar Sion tanpa menatap Reon.
"Ini penting," balas Reon berusaha membujuk.
"Apalagi ngomongin hal penting."
"Oke. Kalau gitu gue nanya di sini," Reon akhirnya menyerah, karena Sion berbeda dari perempuan-perempuan lain di sekolah ini yang mudah dibujuk. "Lo sama Jude ada apaan?"
"Itu masalah yang lo bilang penting?" Sion menatap Reon.
"Iya. Bagi gue itu penting. Sangat penting," jawab Reon.
"Kalo gitu tanya aja ke Jude."
Reon merutukki Sion dalam hatinya sebelum akhirnya benar-benar menyerah. Reon masih penasaran dengan Sion, kenapa dia begitu dingin, dan kenapa sifatnya seolah-olah tak pernah peduli dengan keadaan sekitarnya. Tapi Sion memanglah Sion. Tidak bisa didekati dengan mudah. Karena itulah Reon merasa rasa penasarannya hanya akan tertinggal sebagai rasa penasaran dan tak akan terjawab.
Kemudian Reon berjalan keluar kelas berniat untuk mencari Jude. Reon tidak akan bisa memaafkan Jude jika seandainya memang ada sesuatu antara dia dan Sion. Saat tahu Rachel pacaran dengan Jude, Reon sebenarnya tidak rela. Tapi seiring berjalannya waktu dia di sini dan melihat Jude juga Rachel dari kejauhan, dia akhirnya merelakan Rachel dengan berat hati karena Rachel terlihat bahagia bersama Jude.
Reon menyukai Rachel sudah sejak lama, dia sudah pernah menyatakannya pada Rachel berkali-kali tapi Rachel selalu tak menganggapnya. Rachel merasa Reon adalah sahabatnya. Dia tidak ingin memiliki hubungan lain dengan Reon. Reon mengerti, tapi tentu saja tidak terima. Bahkan sampai sekarang.
***
Telepon salah sambung tadi menyadarkan Rachel kalau ini sudah terlalu sore. Dia keseruan membaca webtoon sehingga lupa waktu. Hari ini dia berniat memaafkan Jude tetapi Jude tidak masuk sekolah karena harus menjemput ayahnya di bandara, jadi sekalian bolos.
Rachel baru saja keluar dari kelas begitu ada seseorang yang menariknya dengan paksa. Itu Lyon, dan dia enggak sendiri, ada empat orang cewek bersamanya. Sial. Kali ini Rachel benar-benar sedang lengah. Jude sedang bolos sekolah karena harus menjemput ayahnya di bandara, Erika lagi ke Singapura untuk pemotretan, dan Damian sepertinya sedang keluar sekolah karena urusan perusahaan.
"Sekarang gaada yang bisa belain lo lagi, sayang, waktunya bermain," ujar Lyon sambil tersenyum licik, lalu mendorong tubuh Rachel hingga membentur loker-loker yang ada di koridor. "Anak culun seharusnya tau tempat. Lo deketin Erika, ngegodain Damian sama Jude, harusnya lo tau diri! Nyadar tempat lo! Ga heran Jude selingkuh dari lo!"
Sial. Dia tidak bisa apa-apa lagi sekarang. Sekolah sedang sepi karena sudah jam pulang daritadi. Kalau tahu dirinya akan dibully seperti ini, harusnya tadi dia tidak menyempatkan diri untuk menyelesaikan baca webtoon favoritnya.
"Godain Damian sama Jude? Ngapain? Gausah dideketin juga mereka sendiri yang deketin," ucap Rachel yang tanpa disadarinya membuat suasana makin panas. Dia sedang tidak dalam mood yang baik. Lyon langsung memberikan kode ke dua temannya untuk memegangi Rachel. Rachel meronta tapi dua temannya itu malah mencengkeram lengannya.
"Anak culun gausah sok jago!"
Lyon menampar pipi kanan Rachel, dan dari sanalah neraka dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Untold [COMPLETED]
Teen FictionSion Vererro adalah putri dari Sarah handoko dan Billy Vererro. Setidaknya, itulah yang tertulis di atas kertas. Kedua orangtuanya meninggal saat dia masih SMP. Oleh karena itu, Sion harus menghidupi dirinya sendiri dan adiknya Sonny, satu-satunya k...