Part 42 - Winter Holiday: Planned

4.2K 284 13
                                    

Hi guys! Update kali ini 6 chapters sekaligus. Why? Itu update untuk dua minggu ke depan+1 chapter bonus alias permintaan maaf karena bakal 2 minggu ilang.

Kenapa thor? Tanggal 16 Mei nanti author ada SBMPTN, dan author berencana buat off wattpad sampai tanggal itu. Soalnya author sama sekali ga punya cadangan univ lagi selain ikut SBMPTN. Mohon doanya ya supaya author bisa keterima 😣😣😣😣

So, selamat menikmati 6 chapters ini! ❤

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Hari ini ada yang berbeda dari hari biasanya. Biasanya, para siswa selalu menghindari papan pengumuman yang berisi tentang pengumuman yang tidak ingin mereka baca. Tetapi kali ini, ada pengumuman yang selalu ditunggu para siswa setiap tahunnya. Apalagi kalau bukan liburan Natal dan tahun baru?

Sekolah Mutiara Persada berbeda dari sekolah lainnya berhubung sekolah ini rata-rata muridnya berasal dari kalangan berada. Setiap tahun, mereka selalu mengadakan acara liburan di akhir semester satu sekaligus merayakan Natal dan tahun baru. Tiap tahun, destinasinya berbeda dan berdurasi satu minggu.

Tahun lalu, mereka mengadakan liburan satu minggu di Swiss. Makanya tidak heran para murid menantikan pengumuman destinasi liburan kali ini, apalagi semua murid biasanya pasti ikut. Mayoritas murid di sini memiliki orang tua yang dua-duanya bekerja, jadi daripada liburan sendirian lebih baik bersama dengan teman-teman sekolah.

Rachel dan Jude termasuk dalam murid-murid yang tertarik dengan liburan kali ini, makanya setelah sampai sekolah mereka langsung ikut menyerbu papan pengumuman. Seperti murid-murid lainnya, mereka juga langsung semangat melihat destinasi kali ini: Hawaii.

***

"Sionn!!! Lo ikut kan winter holiday kali ini??" tanya Selena dengan semangat yang membara. Pasalnya, dulu Sion pernah mengatakan kalau dia tidak akan ikut winter holiday karena mahal. Sampai-sampai waktu itu Selena merayunya dan berjanji akan membayarkan bagiannya, walau Sion menolak berkali-kali. Tapi berhubung sekarang keadaannya sudah berbeda, alasan Sion waktu itu tidak berlaku lagi.

Sion terdiam sebentar. Sebenarnya jadwal winter holiday bentrok dengan rencana liburannya dengan kakeknya ke Kanada, jadi dia tidak tahu akan ikut atau tidak kali ini.

"Gatau, nih. Sekitar tanggal segitu gue mau ke Kanada kayaknya sama kakek," jawab Sion akhirnya.

"Aaaah, Sion. Ikut, dong! Please?" pinta Selena merengek.

Sion tersenyum. "Iya, iya, gue usahain," balas Sion. Dia lalu mengirimkan chat ke Ezra tentang winter holiday-nya. Kurang dari lima menit sambil ngobrol dengan Selena tentang rencana makan cantik mereka bersama Vianna dan kawan-kawan malam ini, kakeknya sudah membalas pesannya.

"Apa? Apa?" tanya Selena penasaran, sedangkan Sion membuka chat-nya.

Lalu Sion mengangguk. "Gue ikut winter holiday," jawabnya.

"YESSSS!!!"

"Tapi pas lo pada balik ke Indonesia gue lanjut ke Kanada, jadi ga ikut flight balik barengan."

"Selaw. Flight balik mah paling cuman pada tidur, lo ga bakal kelewatan serunya kok kalo cuman flight balik. Lo emang mau ke Kanada sampai kapan?"

"Sekitar dua mingu kayaknya. Dua hari sebelum masuk gue udah di Jakarta pokoknya."

Sion sibuk membalas pesan dari Ezra setelahnya. Selena tersenyum. Dia senang karena sekarang Sion bisa hidup sewajarnya anak Mutiara Persada, dibandingkan dulu waktu dia bahkan tidak ikut studi wisata ke Bali karena biayanya tidak tercover dalam beasiswa.

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang