Part 20 - Jude Lewiss

5.7K 348 17
                                    

[Song of the chapter:
Hailee Steinfeld - Starving]

Dua bulan kemudian

"Rachel!!" teriak seseorang dari luar pintu yang bahkan terdengar kencang ke dalam kelas. Orang yang dipanggil sontak menoleh dan mendapati Erika sedang berlari ke arahnya dari pintu kelas. Erika langsung mengerem begitu sampai tepat disamping Rachel.

Belum sempat Rachel mengeluarkan suara, Erika langsung mengeluarkan sebuah majalah dan menaruhnya di meja Rachel dengan wajah yang sangat puas.

"TADAAA! Gue ambilin khusus buat lo, fresh dari oven belom keluar officially dimana-mana!" ungkapnya semangat lalu membolak-balik halaman untuk mencari halaman yang tepat. "Nih!"

Rachel melihat ke gambar yang ditunjuk oleh Erika, lalu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel melihat ke gambar yang ditunjuk oleh Erika, lalu tersenyum. Itu Jude. Campaign pertama Jude untuk sebuah brand asal Bandung. Selama dua bulan ini Jude berjuang di dunia modelling untuk bisa diakui oleh ibunya.

Jude menceritakan semuanya pada Rachel, jadi Rachel tahu. Jude memang masuk ke agency dimana ibunya bekerja, tetapi dia bahkan belum mendapat kesempatan untuk bertemu dengan ibunya.

Ibunya berada di posisi penting agency itu dan menjadikannya super sibuk sehingga hanya model-model tertentu yang bisa bertemu dengannya untuk urusan bisnis. Jude tidak dalam list model-model tertentu itu, tepatnya belum.

Tampaknya juga, ibunya tidak ada niatan untuk menemuinya karena sama sekali tidak menemuinya dalam dua bulan ini sehingga Jude memutuskan untuk menjadi model sukses agar bisa menemui ibunya dan menanyakannya.

Dia tidak punya nyali untuk bertemu dengan ibunya sebelum menjadi orang yang pantas untuk bertemu dengan ibunya di agency. Dia ingin menjadi professional, menemui Layla bukan karena dia adalah anaknya tetapi karena memang dia pantas untuk bertemu dengannya.

"Gue ga nyangka Jude bakalan jadi model," ujar Erika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mendramatiskan ucapannya. "Gimana rasanya jadi pacar model?" ejek Erika.

"Udah biasa gara-gara temen sekaligus sepupu gue ada yang model terkenal." Rachel membalas ejekkan Erika.

"Emang gimana rasanya temenan sekaligus sepupuan sama gue?" tanya Erika dengan tatapan ingin tahunya.

Rachel tersenyum lalu mendorong jidat Erika dengan satu jari telunjuknya. "Bales chat tengah malem atau pas jam-jam tertentu, bisa tiba-tiba udah di belahan dunia yang lain buat pemotretan, susah diajak jalan gara-gara banyak dikerubungi fans, gitu deh," jawab Rachel.

Erika mengangguk-angguk. "Hem... bener juga ya," komentarnya. "Jadi Jude kalo bales chat lo tengah malem sekarang?"

Rachel mengangguk. "Dia lagi sibuk karena punya goal buat dicapai, jadi gue rada lepas dia dikit. Gue kan gaboleh terlalu manja," balas Rachel.

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang