Part 14 - Awake

6.4K 400 43
                                    

[Song for the chapter:
- Taeyeon // Rain]

Beatrice baru saja kembali dari toilet saat dia mengangkap gerakan kecil dari tangan Sion. Beatrice langsung berjalan cepat untuk melihat keadaan Sion. Tak lama kemudian mata Sion perlahan terbuka. Sion sadar!

"Sion?"

Mata itu mengedip beberapa kali sebelum akhirnya menatap Beatrice yang juga menatapnya. Sion sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak bisa karena terhalang breathing tube.

"Tunggu sebentar, biar Tante panggilin dokter dulu, ya!"
Beatrice keluar dan meneriakki suster yang ada di dekat sana untuk memanggilkan dokter.

Tak lama kemudian, dokter itu datang, dan juga Arthur yang dikabari Beatrice kalau Sion sudah sadar. Dokter itu memeriksa keadaan Sion dengan beberapa suster yang menemaninya. Breathing tube yang menutupi mulut Sion untuk membantu napasnya dilepas, digantikan dengan canula di hidung. Lalu salah satu dari suster membantu Sion untuk minum.

"Gimana perasaan kamu sekarang, Sion?" tanya dokter itu ramah. Sion tidak menjawab, malah air mata keluar dari matanya. "Ada apa? Ada yang sakit?" tanyanya lagi.

"Son... ny..." ujar Sion lirih sambil menatap langit-langit dengan tatapan kosong.

Beatrice dan Arthur mengerti. Beatrice lalu mendekat dan menghapus air mata Sion. "Sonny udah tenang di sana, Sion. Dia udah bebas. Dia udah ga sakit lagi. Makanya kamu cepat sembuh ya biar dia ga khawatir terus sama kamu dari sana," ujarnya sambil tersenyum.

***

Rachel langsung datang ke rumah sakit begitu mendengar kabar bahwa Sion udah sadar, begitu juga Damian. Mereka izin pulang cepat dari sekolah. Jude akan menyusul bersama dengan Reon, Erika dan Selena nanti saat pulang sekolah.

Sampai di rumah sakit, Rachel tergesa-gesa berjalan menuju ke ruangan tempat Sion dirawat. Damian memarkirkan mobil dulu nanti menyusul.

Begitu sudah berada di depan pintu kamar Sion, dia berhenti. Hatinya menjadi ragu. Akhirnya setelah menarik nafas panjang, Rachel membuka pintu dan masuk ke dalam.

Di dalam kamar ada Beatrice dan Arthur yang menemani Sion sejak Sion sadar pagi ini. Mereka yang ada di dalam langsung menoleh ke Rachel begitu mendengar suara pintu dibuka. Mata Rachel dan Sion bertemu. Sion tersenyum ke arahnya. Wajah Rachel terlihat jauh lebih lega. Dia tak pernah merasa selega ini selama hidupnya.

"Lo gapapa?" tanya Sion pada Rachel yang sudah berdiri di samping ranjangnya.

"Harusnya gue yang nanya gitu," balas Rachel membalas senyuman Sion.

"Kayaknya kalian mau ngobrol berdua. Kalau begitu Oom sama Tante pergi dulu ya, Rachel, Sion!" pamit Arthur yang kemudian berdiri untuk pergi disusul Beatrice.

"Sorry," ungkap Rachel begitu Bearice dan Arthur sudah meninggalkan ruangan. "Ini semua gara-gara gue," lanjutnya.

"Lo ga salah apa-apa kok. Badan gue aja yang bergerak sendiri pas ngeliat kejadiannya," balas Sion.

"Tapi..."

"Kalau lo nyalahin diri lo terus, gue bakal bener-bener marah sama lo," potong Sion. Lalu mereka berdua terdiam. Hening sejenak sebelum akhirnya Sion mengingat sesuatu.

"Ohya soal gue sama Jude itu..."

"Gue udah tau. Jude udah cerita semuanya," ujar Rachel.

"Semua?"

Rachel mengangguk. Sion menghela napas.

"Gue ga sengaja denger pas Jude sama Kak Damian lagi ngomong soal itu, jadi gue paksa Jude cerita," ungkap Rachel.

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang