Part 26 - Broke Up

4.6K 336 37
                                    

[Song of the chapter:
Kodaline - The One]

Sekarang sudah memasukki red carpet time. Keributan terdengar lagi dari main lobby, tapi kali ini lebih tenang daripada kedatangan Ezra Vererro. Tidak heran, karena menurut rundown ini waktunya Zoey Loux dan Jude Lewiss dari Larasvetta.

Rachel menatap Jude yang sedang tersenyum kepada kamera. Erika pernah bilang kalau Jude terlihat sangat berbeda jika sedang menjadi model, dan sekarang mau tidak mau Rachel harus mengakuinya. Tapi Rachel tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia cemburu melihat Jude bersama dengan Zoey. Apalagi saat Jude menatap Zoey, tatapannya bukan tatapan biasa.

Ketika Jude sudah selesai dan hendak naik ke atas, pandangan mereka bertemu. Wajah Jude seperti terkejut melihat Rachel berada di sini, Rachel menanggapinya dengan senyuman. Zoey yang berjalan di sebelah Jude kemudian ikut menatap ke arah yang sama dengan Jude karena Jude berhenti.

"SIONN!!" seru Zoey begitu melihat siapa yang berdiri di sebelah Rachel. Zoey langsung menarik tangan Jude, mempercepat langkahnya dan menghampiri kedua orang di atas itu.

Dalam hati Sion mengeluh, karena setelah Zoey menyebutkan namanya semua orang langsung memandangnya. Tentu saja, Zoey adalah model yang sangat terkenal. Jadi apapun yang dia lakukan, pasti menarik perhatian terutama orang-orang di sini yang berada dalam industri fashion.

Begitu sampai di hadapan Sion, Zoey langsung memeluk Sion. "Gue kangen," ujarnya, lalu melepaskan pelukannya dan menatap Sion. "Lo kemana aja? Gue nyari lo, tapi kata Rudi, dia ga tau lo dimana."

Sion tersenyum menatap Zoey. "Yeah, lot of things happened. Dan gue lagi sibuk jadi ga sempet kontakan sama anak-anak," balas Sion. Selama tiga bulan terakhir Sion memang sudah menghentikan aktivitasnya, dan dia lupa mengabarkan Rudi serta Anca.

Zoey balas menatap Sion, kali ini dengan pandangan yang serius. "Lo udah berhenti?" tanyanya.

Sion mengangguk. Zoey tahu dia bekerja untuk Anca, itulah maksudnya 'berhenti'. Zoey menghela napas panjang seolah lega, lalu tersenyum.

"Bagus deh," ujarnya. "By the way, ada angin apa lo ke sini? Setau gue lo gasuka crowded place, deh."

Sion baru ingat kalau Jude dan Rachel ada di sampingnya sambil bertatap-tatapan.

"Kita pindah yuk," ajak Sion sambil menarik tangan Zoey.

***

"Kita juga pindah yuk. Di sini banyak wartawan," Jude menarik tangan Rachel dan menuntunnya berjalan ke tempat yang lumayan jauh dari keramaian tak lama setelah Zoey dan Sion pindah ke assembly hall.

"Lo ngapain di sini, Rachel?" tanya Jude.

"Kenapa? Lo ga seneng gue di sini?" tanya Rachel balik. Tidak, bukan hanya di red carpet. Jude yang sedang berdiri di depannya juga bukan seperti Jude yang dia kenal.

Bukan itu, sebenarnya Jude juga sudah mulai berubah sejak campaign Larasvetta. Hanya saja, Rachel berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Kali ini karena dia juga sedikit cemburu melihat keakraban Jude dan Zoey di red carpet tadi, mau tak mau dia jadi kembali terpikir.

"Bukan gitu, Rachel. Gue cuman..."

Rachel lalu mengambil handphone Jude dari saku celana kirinya. Dia tahu Jude pasti meletakkan handphone-nya di sana. Itu sudah menjadi sebuah kebiasaan. Jude ingin menarik kembali handphone-nya, tetapi entah mengapa dia hanya diam.

"Jadi chat gue dibiarin tenggelem sementara lo balesin chat orang lain," ujar Rachel begitu membuka Line Jude. Jude terdiam ketika Rachel menatapnya. "Kenapa?" tanyanya dengan suara rendah.

"Gue mau fokus ke pekerjaan gue dulu, buat semetara ini," jawab Jude, walau itu hanyalah sebuah alasan yang dia utarakan, untuk menutupi alasan yang sebenarnya.

"Kalau lo mau fokus ke kerjaan lo, lo bisa bilang ke gue kan? Ga kayak gini caranya, Jude!"

Kali ini Jude mati kutu, dia tidak tahu harus berkata apalagi.

"Lo suka Zoey?"

Jude tidak menjawabnya. Rachel masih menatapnya.

"Jude, jawab gue," ujar Rachel sedikit membentak.

"Sorry, Rachel," balas Jude lirih.

Rachel terdiam sebentar, lalu tersenyum. "Kali ini kita beneran putus aja ya, Jude."

"Rachel!" ujar Jude kali ini menatap Rachel.

Rachel menggeleng. "Gue juga tau perasaan orang ga bisa dipaksa, jadi gue lepasin lo Jude. Demi gue sendiri. Bukan demi lo. Gue gamau pacaran sama lo sementara lo punya perasaan sama orang lain," balas Rachel tegas lalu pergi meninggalkan Jude yang hanya terdiam mendengarnya.

Ingin rasanya Rachel menangis sekarang juga, tapi dia berusaha menahannya.

***

"Ohh, jadi gitu. Makanya lo bisa ada di sini," komentar Zoey sambil menggut-manggut begitu Sion menceritakan mengapa dia bisa ada di sini. "Jadi tadi pacarnya Jude, toh."

Sion mengangguk, lalu tatapannya pada Zoey berubah serius. "Lo sama Jude ga ada apa-apa kan?" tanyanya.

Zoey balik menatap Sion. "Lo takut gue nikung temen lo?" tanyanya balik.

"Gue percaya kalau lo bukan tipe orang yang suka nikung. Tapi Jude..." balas Sion terpotong.

"Mirip Iras," potong Zoey sambil menatap kosong.

"Zoey..."

***

Jude tetap tinggal di tempatnya sambil menatap punggung Rachel yang makin menjauh. Ia memejamkan matanya, menarik napas panjang dan membuangnya.

Dalam hati Jude tahu ini adalah kesalahannya. Dia sendiri tidak yakin dengan perasaannya. Di mata Jude, berada di dekat Zoey terasa nyaman. Cara Zoey memerlakukannya selama bekerja bersama juga membuatnya selalu merasa deg-deg-an. Jude jadi meragukan perasaannya pada Rachel sekarang.

Diam dan membiarkan Rachel pergi adalah satu-satunya jalan keluar untuk sementara ini. Jude tahu, dia tidak boleh menyukai dua orang di saat yang bersamaan. Dia tidak mau menyakiti Rachel makanya selama ini dia diam. Di saat yang bersamaan, dia juga tidak tahu harus bagaimana berhadapan dengan Rachel sehingga dia membuat jarak.

Karena itu, untuk saat ini dia dan Rachel lebih baik putus. Mungkin dengan begitu dirinya akan tahu siapa yang benar-benar dia cintai.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Iras siapa yah? Hemm next week!
Pilih mana
Zoey x Jude
Or
Rachel x Jude?
😉😉😉

- Vi
March 4th, 2017

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang