Part 34 - Acting

4.3K 292 5
                                    

Rachel uring-uringan beberapa hari terakhir sejak putus dengan Jude. Orang yang terkena dampak secara langsung dan tak langsungnya tentu saja adalah Erika Louis yang jadi sering dicuekkin karena orang yang diajak ngomong malah bengong mulu. Lelah, akhirnya Erika merencanakan sesuatu.

"Kencan buta?" Rachel mengernyitkan dahinya begitu mendengar Erika mengajaknya untuk kencan buta bersama teman-temannya.

"Yup. Sama temen-temen dugem gue. Ayolahhh, Rachel. Ini tuh kesempatan bagus biar lo bisa move on dari Jude Lewiss brengsek itu!"

Rachel menimbang-nimbang sejenak. Dia tidak pernah ikut dengan Erika dugem, jadi tidak tahu siapa teman-temannya. Tetapi dia percaya kalau Erika tidak akan mengenalkannya dengan anak-anak yang tidak benar. Jadi yasudahlah. Mungkin memang sudah waktunya untuk move on dari Jude.

"Oke. Kapan?"

*

Hari ini Sion sedang tidak enak badan. Semalam dia kehujanan sehabis dari kediaman Vererro karena Ezra mengajaknya makan malam. Sebenarnya Ezra sudah menyuruhnya pulang diantar sopir pribadinya, tetapi Sion sedang ingin menikmati angin malam, jadi dia pulang naik Gojek.

Sialnya, tanpa diduga hujan turun di tengah jalan. Walau sudah memakai jas hujan, tetap saja udara dingin, baju tipis, dan lamanya perjalanan membuat dia bangun dengan keadaan tidak begitu sehat hari ini.

Sion sedang menuruni tangga untuk membeli makanan di kantin saat badannya oleng tiba-tiba. Untungnya, sebuah tangan menahannya dari belakang.

"Bikin kaget aja," ujar Damian yang buru-buru ikut turun saat melihat jalan Sion lambat dari belakang. Damian lalu memegang dahi Sion. "Demam. Kamu ke UKS aja ya, nanti aku yang beliin makanan," lanjut Damain sambil menatap Sion.

Sebagai balasan, Sion hanya mengangguk lemah. Damian tersenyum, lalu menangkat tubuh Sion dan menggendongnya ala princess.

"DAMIAN! TURUNINNN!" teriak Sion sambil meronta.

"Ah ah ahh, jangan ngeronta-ronta dong! Nanti jatoh nih," protes Damian sambil terus melangkah tanpa mempedulikan anak-anak yang menatap tingkah mereka berdua.

"MAKANYA TURUNIN!"

"Gamau," balas Damian. "Kalo ngeronta lagi dicium nih."

"Peraturan sekolah..."

"Kan yang punya sekolah," potong Damian sambil tersenyum penuh kemenangan. Wajah Sion langsung masam pasrah.

"Penyalahgunaan kekuasaan," cibir Sion.

***

"Sion," ujar Damian sambil menatap Sion yang asyik menghabiskan susu stoberi kesukaannya sambil duduk bersandar di ranjang UKS. Sion balik menatap Damian dengan pandangan yang mengisyaratkan tanda tanya. "Menurut kamu, Jude sama Rachel masih ada harapan ga?"

Sion melepaskan sedotannya, lalu tersenyum. "Kamu mau mereka balikan?" tanyanya balik.

Damian mengangkat bahunya. "Gatau deh. Aku juga masih kesel sama Jude gara-gara dia berubah sejak jadi model. Tapi perlu aku akui, suka sama orang lain itu bukan salah Jude. Perasaan suka emang bisa dateng tiba-tiba dan itu hak dia buat memilih."

"Jadi maksudnya kamu bisa aja tiba-tiba suka sama cewek lain?" canda Sion sambil tersenyum jahil, Damian langsung mengacak-acak rambutnya.

"Aku lagi serius nih, kamu mah..." Damian belagak ngambek.

Sion tersenyum. "Masih ada harapan kok. Tenang aja," ujarnya.

"Kenapa kamu percaya banget?"

"Jude jadi suka sama Zoey karena Zoey yang ngasih harapan. Tapi aku yakin ga lama lagi Zoey akan sadar, kalau Jude adalah Jude," jawab Sion.

"Kalau Jude adalah Jude?"

Sion tersenyum lagi. "Ngantuk, mau tidur," sahutnya tak menjawab sambil menaruh susu stoberinya di nakas dan berbaring.

"Dasar kamu," Damian mencubit pipi Sion. "Yaudah, sana tidur. Aku mau balik ke kelas ya," ujarnya lagi. Sion mengangguk, lalu Damian melengos pergi. Sion menatap punggung Damian yang keluar dari UKS.

Benar. Jude adalah Jude. Zoey tidak bisa menyamakannya dengan Iras.

***

"Proyek X?"

Zoey Loux langsung menghentikan aktivitas makannya begitu Jude menyebutkan 'Proyek X', matanya juga langsung melebar.

"Lo juga ikut?" tanya Zoey antusias, membuat Jude langsung mengernyitkan dahi.

Pagi ini mereka sarapan bersama di kantin Wind, karena ada photoshoot bareng untuk sebuah majalah fashion ternama jam sepuluh pagi nanti.

"Oh, jadi lo juga?"

"Yup."

"Itu apaan sih? Sok misterius amat dah namanya. Lo udah dapet bocoran?"

"Lo tau siapa gue," balas Zoey dengan wajah bangga, lalu memberi kode pada Jude untuk berpindah duduk ke sebelahnya. Jude langsung pindah, penasaran.

"Itu proyek besar buat balikkin nama baik perusahaan. Kan lo tau kemaren Jeremy abis ketangkep narkoba dan saham kita jatoh," bisik Zoey. "Makanya mereka bikin proyek gede yang ngelibatin model-model besar yang punya potensi."

"Emang kita bakal disuruh ngapain?"

"Akting."

"Hah? Akting?"

Zoey mengangguk mantap. "Mereka kerja sama bareng EB entertainment, juga beberapa band local yang lumayan terkenal dan punya wajah yang menjual. Katanya bakal bikin short drama gitu, model K-Drama."

"Terus kenapa ga cari artis buat main di sana?"

Zoey memutar bola matanya. "Jude, industri ini butuh sesuatu yang menarik perhatian. Ini salah satu yang mereka mau. Kalau artis biasa main film, udah biasa. Mereka ngincar pemberitaan. Mereka butuh model terkenal yang followers dan fans-nya banyak. Lo tau kan sekarang ini masanya model lebih tenar daripada sekedar artis. Makanya kemungkinan besar kita jadi tokoh utama."

"Tapi gue kan ga bisa akting."

"Who knows? Ga bisa atau ga pernah coba?"

***

Layla terlihat sedang menikmati pemandangan dari lantai 56 restoran tempatnya janjian makan malam bersama Leo.

"Jude kayaknya kecewa karena lo ga ada di rapat tadi," ujar Leo yang baru datang dan langsung duduk. "Kenapa lo ngehindar? Toh cepat ato lambat lo berdua bakal ketemu pas shooting dimulai," ujar Leo lagi.

Layla tidak mengalihkan pandangannya ke Leo, dia tetap menatap pemandangan kota Jakarta di malam hari, sambil menghela napas kasar. "Gue cuman belom siap, Leo."

"Ngeliat Jude hari ini ngebuat gue sadar, kayaknya lo berdua sama sekali ga pernah ngomong kan? Lo mesti hati-hati Layla, jangan sampai ada salah paham sama anak sendiri karena kurang komunikasi," balas Leo menasihati. 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Hi! Kemaren lupa update hehehe. Enjoy ❤

- Vi
April Mop, 2017

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang