Bonus chapter cause Im so happy got into UI 😊😊😊 Thanks buat kalian yang udah doain waktu itu. Thank you sooooo so much ❤❤❤
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Sion menatap pemandangan laut dan langit dari bibir tebing di Uluwatu, senyuman terukir di wajahnya. Pemandangan yang sangat indah, dia bisa merasakan luasnya samudera yang terpampang jelas dan langit berwarna orange sebelum matahari tenggelam. Pemandangan ini membuat hatinya tenang.
"Indah ya." Suara itu sontak membuat Sion menoleh dan mendapati Reon sudah berdiri di sampingnya entah sejak kapan.
"Banget," balas Sion. Mata Sion kemudian beralih melihat ke belakang, tidak ada tanda-tanda keberadaan Jude maupun Rachel. Sepertinya, mereka masih bersenang-senang bermain dengan monyet-monyet tadi.
Mereka langsung pergi ke Uluwatu begitu sampai, nantinya baru menaruh barang di resort. Jude yang mengajak. Kebetulan juga, ada penanggungjawab yang mengurus acara jalan-jalan mereka sehingga mereka hanya perlu ikut dan menikmati liburan tambahan ini.
Sion baru saja mau berbalik untuk mencari kedua temannya yang lain saat tiba-tiba seekor monyet meloncat ke arahnya. Tentu saja, Sion langsung kaget. Tanpa sadar, dia meloncat mundur ke belakang, padahal belakangnya jurang dan tidak ada pagar pembatas. Sion sudah mau memejamkan mata saat seseorang menarik tangannya dan dalam hitungan detik dia sudah ada di pelukan orang itu.
Merasa aman, Sion membuka matanya. Matanya bertatapan langsung dengan Reon, wajah Reon tepat di depan wajahnya. Sangat dekat.
DEG
Perasaan apa ini? Perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Jantungnya berdetak begitu kencang, padahal dia tidak punya penyakit jantung.
Oh sial. Jantung. Tenanglah sedikit, nanti bisa-bisa Reon dengar, batin Sion.
Eh, tunggu. Mengapa dia harus mengkhawatirkan itu?
"Lo enggak apa-apa?"
Sion tersadar dari lamunannya, wajahnya langsung memerah karena wajah mereka begitu dekat. Sion pun bangun. "Enggak apa-apa, kok," jawabnya.
Yah, lamaan dikit kek kayak tadi, keluh Reon dalam hati.
"Kayaknya monyet nyasar, harusnya sekitar sini kan udah enggak ada monyet," ujar Reon sambil melihat monyet tadi yang sudah menjauh dari mereka. Pandangannya lalu beralih pada Sion, lalu dia tersenyum. "Mau nyari Jude sama Rachel? Kayaknya kita udah lama ke pisah, nih."
"Ayo."
Kemudian, Sion mengikuti Reon berjalan dari belakang. Sial. Jantungnya masih berdetak sangat cepat.
Perasaan macam apa ini? Apa jangan-jangan dia menyukai Reon? Tidak. Itu tidak mungkin. Reon juga anak Dion Aluxio Zodic, mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
***
Hari pertama yang melelahkan membuat Rachel cepat terlelap, dia sudah tidur sejak jam Sembilan malam sampai akhirnya panggilan alam yang tak terhindari datang. Dengan berat hati, Rachel bangun dari ranjang. Dia terdiam sebentar untuk mengumpulkan nyawa, lalu menguap.
Matanya melirik ke sebelahnya, tidak ada Sion di sana. Apa mungkin Sion juga mendapat panggilan alam? Tetapi, tak ada suara di kamar mandi. Kamar mandi pun nampaknya kosong. Setelah merenung beberapa saat, Rachel pun beranjak dari ranjangnya dan bergerak ke kamar mandi. Kosong. Berarti Sion masih di luar, entah apa yang dilakukannya.
Selesai buang air, Rachel melirik jam dinding yang ada di kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Matanya terbuka lebar, dia sudah tidak mengantuk lagi. Akhirnya, Rachel memutuskan untuk keluar kamar. Dia mau mencari Sion yang sepertinya belum tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Untold [COMPLETED]
Teen FictionSion Vererro adalah putri dari Sarah handoko dan Billy Vererro. Setidaknya, itulah yang tertulis di atas kertas. Kedua orangtuanya meninggal saat dia masih SMP. Oleh karena itu, Sion harus menghidupi dirinya sendiri dan adiknya Sonny, satu-satunya k...