Part 16 - Ball

5.9K 394 31
                                    

Update sehari lebih cepet eheheheee! ♥♥♥

[Song of the chapter: James Arthur - Say You Won't Let Go]

"Hun, lo beneran mau ngajak Sion ke pesta nanti malam?"

"Iya. Gue merasa bersalah sama Dion karena ga bisa kasih tau apa-apa, jadi setidaknya gue mau ngebiarin Dion bisa ngeliat Sion malem ini. Lagian Sion juga belom pernah ketemu sama Dion," jawab Beatrice tanpa menoleh ke Arthur karena dia sedang menyisir rambutnya.

"Tapi kan di sana ada bokapnya Billy," balas Arthur. Beatrice kemudian berbalik dan menatapnya.

"Soal bokapnya Billy, bukannya Billy udah mutusin hubungan sama keluarga dari lama?"

"Tapi kita ga tau apa yang ada di pikiran bokapnya Billy kan? Apalagi dia ga tau kalau Sion bukan anak kandung Billy."

"Jadi menurut lo dia bakal tarik Sion ke keluarga Vererro?"

"Mungkin aja. Lo tau sendiri kan keluarga Vererro kayak gimana, makanya ga heran Billy sengaja keluar dari mereka walau harus hidup susah."

"Lo tenang aja, hun. Mereka udah gapunya hak kalau mau ngambil Sion sekarang. Kalau pun itu terjadi, kita tinggal lindungin Sion kan?"

Arthur menatap Beatrice.

"Lo bener. Gue terlalu parno ya," ujarnya kemudian.

Beatrice berjalan mendekat ke Arthur yang sedang duduk di ranjang, lalu menyandarkan kepalanya ke Arthur. "Dulu keluarga Vererro emang nakutin karena kita masih kecil dan ga punya kuasa apa-apa, tapi sekarang lo presiden direktur Williams Corperation. Percaya sama gue, mereka juga ga bakal berani macem-macem."

Arthur tersenyum. "Gue percaya sama lo."

***

"Pesta?"

Beatrice mengangguk. "Kamu tau Reon kan? Kalau ga salah kalian sekelas ya? Hari ini Zodic Group ulang tahun ke enam puluh, papanya Reon kemaren kirimin undangan ke kita."

"Papanya Reon yang waktu itu donorin darahnya pas aku operasi?" tanya Sion. Beatrice mengangguk lagi. "Oke, aku ikut. Aku belom sempet ngucapin terima kasih sama dia," ujarnya kemudian.

Arthur dan Beatrice tersenyum.

"Kalau begitu nanti kamu pulang langsung pulang ya buat belanja baju sama siap-siap, nanti mom Beatrice yang temenin, soalnya dad ada urusan kantor. Tapi kita nanti perginya bareng kok dari rumah," ujar Arthur.

"Iya," jawab Sion.

***

"Nanti malem lo dateng?" tanya Reon pada Sion yang duduk di sebelahnya begitu Sion datang. Sion menatapnya, lalu mengangguk. "Lo yakin mau dateng?" tanyanya lagi.

"Emang kenapa?"

"Keluarga Vererro juga dateng nanti malem," jawab Reon. "Keluarga bokap lo."

Sion menghela napas. "Gue udah ga ada urusan sama mereka," balasnya.

"Tapi ga ada yang tau mereka masih punya urusan sama lo atau enggak."

"Tenang aja, kalo itu terjadi gue bisa ngatasin masalah gue sendiri." Sion menatap Reon yang juga menatapnya. "Jadi lo gausah ikut campur soal masalah itu," lanjutnya. "Lagian gue juga belom sempet say thanks sama bokap lo secara langsung, jadi gue pengen dateng."

Reon mengangguk. "Oke. Gue percaya sama lo aja deh. Lagian itu urusan lo, bukan urusan gue."

***

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang