[Song of the chapter:
- Jonas Blue // Perfect Stranger]Sion sedang makan bersama dengan Selena ketika Jude tiba-tiba duduk di sebelahnya. Ia lalu mendengus kesal. Sudah beberapa hari ini Jude mengganggunya dan memaksanya menerima bantuan dari dia, dan sepertinya Jude bukan orang yang mudah menyerah walau sudah ditolak berkali-kali.
Belakangan ini juga dia sudah bisa mendengar gossip-gossip aneh karena Jude selalu mendatanginya.
'Wow. Jude dan Sion.'
'Langit dan bumi.'
'Jude kok mau ya sama gembel, eh si culun juga gembel sih.'
'Aih. Masa gue harus jadi gembel dulu baru dideketin sama Jude.'
'Berarti Jude suka mainin perasaan anak gembel ya?'
'Duh baguslah gue tau Jude emang ga serius ama si culun.'
Yah, seperti itulah. Judgingmental person memang sudah merajalela. Menebar gossip rendahan tanpa tahu apa-apa.
"Ngapain lo di sini, Jude Lewiss?" geram Sion untuk entah keberapa kalinya dalam seminggu terakhir.
"Udah gue bilang gue gaakan nyerah sampai lo mau terima tawaran gue," balas Jude sambil memakan bakso yang barusan diantarkan oleh Mang Ujang ke depannya.
"Udah gue bilang gue ga mau terima tawaran dari orang yang ga gue kenal."
"Nah, itu!" Jude langsung menatapnya sambil tersenyum. "Makanya gue datengin lo tiap hari. Dengan gitu kita bukan orang yang ga kenal satu sama lain kan?" ujarnya lalu kembali melanjutkan aktivitas makannya.
"Terserah lo aja. Gue tetep gamau," balas Sion.
Sion cepat-cepat menghabiskan minumannya agar bisa segera mengajak Selena pergi dari orang aneh yang duduk di sampingnya. Dia bisa saja pergi daritadi, tapi sayang bakso dan esteh yang dia pesan mubazir kalau ditinggal.
***
"Kenapa Jude nyamperin lo mulu sih? Dia suka sama lo?" tanya Selena penasaran begitu mereka sudah pergi dari Jude.
Sion mengajaknya ke perpustakaan, ini satu-satunya tempat yang tenang di istirahat pertama dan sepertinya mustahil Jude akan mengikuti kalau dia ke sini. Perpustakaan di istirahat pertama biasanya kosong dan sekarang hanya ada mereka berdua. Penjaga perpustakaan juga sepertinya sedang ke tata usaha mengurus buku baru.
"Hell, no!" balas Sion sambil menempelkan kepalanya ke meja belajar di perpustakaan. Selana duduk di seberangnya. "Gatau deh ngapain dia nyamperin gue mulu. Kurang kerjaan banget jadi orang, padahal udah punya cewek," lanjutnya.
"Katanya lo gamau terima tawaran dia, emang dia nawarin apaan?" tanya Selena lagi yang masih penasaran.
"Gue ketemu dia pas ikut balap liar. Jadi dia tahu apa yang harusnya dia gatau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Untold [COMPLETED]
Teen FictionSion Vererro adalah putri dari Sarah handoko dan Billy Vererro. Setidaknya, itulah yang tertulis di atas kertas. Kedua orangtuanya meninggal saat dia masih SMP. Oleh karena itu, Sion harus menghidupi dirinya sendiri dan adiknya Sonny, satu-satunya k...