Part 18 - Confession

6.2K 365 49
                                    

[Song of the chapter:
DJ Snake ft. Justin Bieber - Let Me Love You]

Damian sudah memutuskannya! Dia tidak bisa menunggu lama lagi. Dia akan menyatakan cintanya pada Sion besok. Karena itu dari sejak pulang sekolah dia dan Edgar sudah sibuk memikirkan bagaimana cara yang paling bagus untuk menyatakan cintanya.

"Dulu lo sama Selena gimana nembaknya, Gar?" tanya Damian pada Edgar yang sedang menyomot cokelat yang barusan diantarkan oleh pelayan rumah Damian ke kamarnya.

"Gue nembaknya pas studi wisata di Bali. Pas malem-malem api unggun," jawab Edgar. "Lo sih ga ikut studi wisata!" protesnya.

"Oh yang waktu itu gue ke Jerman ya?"

"Iya. Dasar orang sibuk."

"Duh, Gar. Apa gue mundurin aja jadi pas nanti kita live in nembaknya? Aaahhh, tapi gue udah ga sabaran nih!"

"Live in masih setengah taon lagi, Dam. Lo gila?"

"Makanya. Bantuin dong pikirin gimana caranya gue nembak dia dengan cara yang awesome besok!"

Lalu mereka berdua sama-sama diam karena sedang berpikir.

"Gimana kalau lo ngajak dia dinner?" saran Edgar. "Jadi bilang aja kalo perginya rame-rame, abis itu pas dia dateng lo bawa bunga, berlutut di depannya, terus nembak dia?"

"Mainstream, Gar. Kesannya jadi biasa aja," komentar Damian.

"Wait. Gue ada ide yang lebih seru. Bentar gue tanya ke Selena dulu makanan favoritnya Sion," lalu Edgar sibuk dengan handphone-nya. Beberapa menit kemudian dia langsung menatap Damian dengan wajah masam. "Gue lupa kalau Sion itu orangnya makan apa aja," keluhnya kemudian membuat Damian langsung tertawa terbahak-bahak.

"Emang tadinya lo mau nyaranin apaan, Gar?"

"Kayak yang di 9Gag itu, jadi kan cewek katanya lebih suka dibawain makanan daripada bunga."

Damian mengangguk.

"Daripada itu, Gar. Sini deh denger ide gue." Lalu Damian membisikkan sesuatu pada Edgar.

"Ide lo gila banget, Dam. Tapi keren! Boleh juga tuh," komentar Edgar yang langsung bersemangat.

"Bantuin gue siapinnya ya, Gar!"

"Pasti, bro!"

***

"Sion! Lo dengerin gue ga sih?" protes Selena begitu melihat temannya masih bengong setelah dia berceloteh panjang lebar. Sion tersadar dari lamunannya.

"Sorry, Sel. Lo tadi ngomong apa?" tanya Sion.

"More importantly, lo abis mikirin apa sih? Perasaan dari kemaren bengong terus deh," balas Selena penasaran. "Untung lo pinter tadi jadi tetep bisa jawab padahal ketangkep bengong sama Mrs Laila. Sumpah itu tadi gue ngakak banget pas lo jawab bener. Muka Mrs Laila langsung masam kesel tapi she's losing it!" lanjutnya. "So, whats on your mind?"

Sion tersenyum. "Pas pesta dua hari yang lalu gue ketemu bokapnya bokap gue," jawab Sion. Selena langsung melebarkan matanya.

"Ezra Vererro?" Tangan Selena langsung memegang kedua pundak Sion. "Lo ga di apa-apain kan? Gila, kok bisa sih lo ketemu dia? Dia diundang ke pestanya Reon?"

Sion mengangguk. Tanpa perlu Sion menjelaskan pun sudah rahasia umum kalau Ezra Vererro adalah chairman Vererro Group yang sangat keras terhadap pewaris-pewarisnya dan tidak bisa menolerir apa pun walau mereka keluarga.

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang