Part 46 - Hawaii (Bagian 3)

4K 286 5
                                    

Ini hari ketiga mereka di Hawaii, Sion dan yang lainnya sudah berangkat pergi ke pulau lain sejak pagi-pagi sekali. Damian masih berada di kamarnya, baru selesai mandi. Jam sudah menunjukkan pukul Sembilan pagi, teman-temannya baru saja berangkat untuk berselancar di pantai. Damian tidak ikut, karena dia punya rencana lain hari ini.

Ada orang yang ingin dia temui.

Damian

Hawaii State Art Museum jam 10

Jane

Okay

***

"Dam!" panggil Jane yang sedang berdiri bersandar di dekat pintu masuk Museum. Jane melambaikan tangannya pada Damian.

"Hei, Jane. Ada angin apa lo tiba-tiba ada di Hawaii?"

"Working for my dad's company. Untung lo di sini, jadi gue ga bete-bete amat."

"Sekarang lagi enggak kerja?"

"Kerja, tapi bolos. Hari ini temenin gue jalan-jalan yuk. Sebelom gue harus berurusan dengan banyak kertas dan data excel komputer. Arghh, ngomongin aja uddah stress, bokap gue emang tega!" keluh Jane.

"Tapi setidaknya lebih bagus sekarang kan daripada waktu lo tinggal bareng nyokap lo dan bokap tiri," ujar Damian.

Orang tua Jane memang sudah bercerai, tepatnya itulah alasan mengapa Jane jadi rusak dulu. Di umurnya yang masih labil, orang tuanya sering berkelahi. Bagi mereka mungkin itu oke dan anak-anak takkan mengerti. Tetapi bagi anak-anak, apa yang mereka lakukan menimbulkan ketakutan.

Ditambah lagi, waktu itu jane ikut dengan mamanya yang menikah lagi. Papa tirinya tidak begitu menyukainya, jane bahkan jarang berkomunikasi lagi dengan mama dan papa barunya walau tinggal bersama. Untungnya, sekarang Jane sudah tinggal bersama dengan papa kandungnya yang memutuskan untuk tidak menikah lagi, hidup Jane jadi lebih baik sekarang.

Terakhir Jane mendengar kabar mama dan papa tirinya, mereka sudah bercerai. Dia sudah tidak pernah bertemu lagi dengan keduanya sejak memutuskan pindah bersama papa kandungnya. Makanya waktu Damian pernah bertanya tentang keduanya, dia menjawab asal.

"Lo bener," balas Jane sambil tersenyum gembira. Damian jadi ikut tersenyum. Dia senang, akhirnya Jane bisa tersenyum seperti itu.

***

Jane mengajak Damian bermain di salah satu arcade yang terletak di Ala Moana. Kangen masa-masa SMP, katanya. Sekarang sudah satu setengah jam sejak mereka berada di dalam arcade, kurang lebih dua puluh permainan sudah mereka mainkan. Mereka duel sejak pertama kali, Damian masih unggul sampai sekarang.

"Jadi yang kalah bakal traktir yang menang di iHop kan ya?" ujar Damian sengaja saat Jane sedang mencari permainan. Tampang Jane langsung bete, membuat Damian tertawa karenanya.

"Dam, mau boneka itu," pinta Jane sambil menunjuk boneka babi di dalam claw machine. Damian mengacak-ngacak rambut Jane karena permintaannya.

"Kayak dulu ya?"

Jane tersenyum, mengingat kenangan waktu pernah bermain ke arcade bersama Damian. Jane ingat betul, hari itu adalah hari dimana dia mulai mencintai Damian, dan membuat keputusan untuk meninggalkannya.

"Pilih boneka yang lo mau," ujar Damian dengan wajah yang sangat percaya diri.

"Dam, come on. Jangan diboongin claw machine, ini tuh udah di setting supaya enggak bisa diambil," balas Jane.

Left Untold  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang