Rachel Magdelene Walker menatap pantulan wajahnya di cermin. Tidak pucat sama sekali dan dia merasa sangat sehat hari ini, mungkin karena dia sudah istirahat seharian kemarin di rumah sakit.
Kemarin, Damian dan Jane ternyata datang ke rumah untuk merayakan kehamilan Jane. Mereka memang tinggal di rumah sendiri setelah menikah, rumah yang dibeli sendiri oleh Damian setelah bekerja di perusahaan keluarganya. Rachel ketinggalan acara karena tidak pulang kemarin, jadi hari ini mereka akan sarapan bersama.
Setelah berdandan karena nanti dia akan langsung pergi ke kampus, Rachel turun ke ruang makan. Dia masih harus ke kampus untuk mengurus beberapa hal terkait wisuda. Dia, Reon, Jude, Erika, dan Selena akan wisuda minggu depan.
"Hai Rachel," sapa Jane yang sudah duduk di ruang makan. Ternyata Rachel yang paling akhir tiba.
"Hai, Kak Jane," sapa Rachel balik sambil tersenyum. "Congrats on your baby," ujarnya. Dia pulang saat Jane sudah tidur semalam, jadi belum sempat mengucapkannya.
"Thanks," balas Jane.
"Jude kapan ngelamar Rachel ya," celetukkan Rose Walker alias mamanya Rachel dan Damian sukses membuat Rachel batuk karena keselek.
"Ma, wisuda aja belom!" protes Rachel mendengar topik yang dibawa Rose. Rose menanggapinya dengan tertawa, begitu juga yang lainnya.
"Nona Rachel, ada Tuan Jude di depan," ujar salah satu pelayan rumah mereka yang mendatangi Rachel.
"Jude?" tanya Rachel tidak yakin karena hari ini dia tidak ada rencana sama sekali dengan Jude.
"Wow. Panjang umur," komentar Damian.
Pelayan itu mengangguk. "Katanya makan dulu aja, dia akan menunggu di mobil. Dia juga menyampaikan salam ke Tuan dan Nyonya."
"Kenapa dia enggak masuk?" tanya William Walker.
"Dia bilang tidak mau mengganggu acara keluarga," jawab si pelayan.
"Kalo gitu, seret dia masuk," ujar Rose sambil tersenyum. "Dia kan juga bentar lagi jadi anggota keluarga," lanjutnya sambil melirik ke arah Rachel. Yang dilirik hanya menatapnya masam karena ditagih nikah.
Tak lama kemudian, Jude masuk ke ruang makan. Dia memberi salam ke Rose dan William. Sebelum duduk, Jude juga memberi selamat pada Jane dan tos dengan Damian.
"Jadi Jude... " mendengar namanya disebut, mata Jude mengarah pada Rose yang menopang dagu. Dia menghentikan aktivitas makannya. "Kapan mau lamar Rachel? Mama kangen pesta pernikahan, loh," candanya, walau tidak sepenuhnya bercanda.
Rachel kira Jude akan tersedak mendengarnya seperti dia, tetapi di luar dugaan malah tersenyum.
"Aku enggak bisa janji dalam waktu dekat, Tante. Tunggu tabungan pribadiku udah sampai ke nominal yang aku pengen," jawab Jude. "Enggak mungkin kan aku ngajak Rachel nikah sementara aku sendiri belum mapan?"
Rose langsung terpukau dengan sikap Jude yang manly. Waktu memang sudah berjalan terus. Anak SMA yang dulu kencan dengan anaknya ini sudah dewasa sekarang.
"Belum mapan?" tanya Damian retoris. "Emang lo mau beli berapa rumah lagi? Lo kan udah punya tiga," komentarnya.
Jude mengacungkan lima jari pada Damian.
"WTF BUAT APAAN?"
"Pengen punya empat anak, jadi minimal lima rumah," jawab Jude, membuat Rachel tersedak lagi. Jude tertawa. "Becanda, kok," ujarnya lagi membuat Rachel memicingkan matanya. "Abis kuliah aku mau bikin usaha. Kerja di entertainment enggak selamanya bisa diandalkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Untold [COMPLETED]
Подростковая литератураSion Vererro adalah putri dari Sarah handoko dan Billy Vererro. Setidaknya, itulah yang tertulis di atas kertas. Kedua orangtuanya meninggal saat dia masih SMP. Oleh karena itu, Sion harus menghidupi dirinya sendiri dan adiknya Sonny, satu-satunya k...