"Aku mencintai kamu dengan hati dan ego, sedangkan keduanya tak saling berhubungan. Kerap kali, apa yang bibirku ucapkan tak sesuai dengan apa yang hatiku inginkan."
***
Oxford, Inggris.
Sedangkan disini, Alano masih tampak mematung setelah telepon diputuskan secara sepihak oleh Aura.
Tangan Alano tampak bergetar, perlahan bahunya pun ikut terguncang. Matanya juga memerah.
Dan seketika, tubuhnya meluruh jatuh ke lantai.
"A—Aura," hanya nama Aura yang terucap dari bibirnya.
Ia memandangi handphonenyan yang menampilkan wallpaper selfie Aura yang berada di handhonenya.
"Maaf, maafin aku, Ra."
"Pikiran aku kacau sebulan ini, aku tiba-tiba rindu mamah, papah, oma, opa, Aland dan kamu. Aku bener-bener lagi kalut ditambah aku salah paham, aku kira kamu marah karena cemburu Dhe yang ngangkat telpon dari kamu, aku salah. Aku gak ngertiin kamu, aku egois." Lirih Alano sembari menatap sekeliling foto Aura yang menghiasi seluruh penjuru kamarnya.
Alano memang sedang kalut sebulan terakhir ini, setelah menerima telpon dari Aura, Alano juga dapat telepon dari dosen pembimbingnya, skripsi yang ia ajukan tidak di terima dan terpaksa ia harus mengetik ulang.
Ia kalut, ia takut tidak bisa lulus tahun ini, dan ia semakin takut saat ini. Takut karena keegoisannya, Aura pergi meninggalkannya.
Ia menggeleng, ia tak bermaksud membanding-bandingkan Aura dengan perempan bule yang ada disini, ia hanya sedang terbawa emosi.
Ia hanya tak habis pikir jika Aura masih cemburu padanya karena Dhera, sahabatnya. Ia bahkan sengaja menon-aktifkan ponsel miliknya juga tak membalas e-mail yang masuk dari Aura.
Ia hanya me-aktifkan ponselnya ketika hendak memberi kabar pada keluarganya di Indonesia.
Tok... Tok... Tok...
"Alano! Kau di dalam?" Alano menolehkan kepalanya.
"Iya, masuk aja Max." Jawabnya pada seseorang di luar kamarnya yang diyakini adalah Max, tunangan Dhera.
Karena skripsinya yang ditolak oleh dosen, Alano meminta bantuan Max karena skripsi milik Max justru di acc oleh dosennya.
"Are you okay? Kau terlihat sangat kacau, apa sebaiknya tidak dilanjutkan besok saja?" Alano menggeleng.
"Enggak, hari ini juga skripsi baru gue harus selesai, gue gak bisa nunda-nunda lagi. Gue harus cepet-cepet lulus, ada seseorang yang nunggu gue disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...