Terlihat Aland dan seorang gadis yang tengah saling berhadapan. Aland menatap gadis tersebut sambil tersenyum sedangkan si gadis tampak menunduk malu.
"Gue gak tau harus ngomong kayak gimana." Ucap Aland memulai percakapan.
Gadis tersebut mendongak ke arah Aland. "Ngomong aja kak."
"Em, jujur, ini baru pertama kali, jadi maaf banget kalau gue gak jago ngomong yah." Gadis itu hanya mengangguk.
"Jasmine," panggilnya, membuat gadis yang bernama Jasmine itu menatap Aland sambil mengangguk.
"Ya?"
"Te amo," ucapnya.
Jasmine justru mengernyit, ia tak paham apa yang Aland ucapnya. "A--apa kak?" Tanya Jasmine gugup.
Aland menghembuskan nafasnya berkali-kali sebelum kembali berucap. "Guecintasamalu," ucap Aland dengan cepat tanpa spasi.
Jasmine kembali mengernyit bingung, ia tak mendengar jelas apa yang di ucapkan Aland karena Aland berbicara dengan sangat cepat.
"Kakak bilang apa? Cepet banget kak, jadinya gak jelas." Aland menghela nafasnya gusar.
"I love you!" Pekik Aland seketika sukses membuat Jasmine terbelalak.
"H--hah ?" Tanya Jasmine gugup.
"Aku sayang kamu, bahkan sejak mergokin kamu yang lagi merhatiin aku, aku udah tertarik sama kamu." Jelas Aland membuat Jasmine terperangah seketika.
Jasmine menundukkan kepalanya, terlihat jelas semburat merah yang terhias di kedua pipi gadis itu. "Kok nunduk sih? Kan sayang wajah cantiknya gak keliatan." Ujar Aland sembari mengangkat kepala Jasmine.
Ia menatap Jasmine dalam membuat Jasmine salah tingkah. "Jasmine, would you be mine?" Tanyanya sambil memberikan sebucket bunga lili yang sedari ia sembunyikan dibalik tubuhnya.
Respon yang diberikan Jasmine hanya diam, hal itu membuat Aland berpikir aneh-aneh di dalam pikirannya.
"Kok diem?" Tanya Aland, "atau kamu gak punya perasaan sama aku?"
Jasmine mendongak, "bu--bukan gitu." Balasnya cepat.
"Jadi gimana dong?"
"A--aku juga sayang sama kakak, tap--" belum sempat Jasmine menyelesaikan ucapan nya, Land sudah terlebih dahulu menyela.
"Tapi apa?"
Jasmine kembali menunduk, kali ini ia terlihat meremas rok karena gugup. "Aku gak enak sama kak Aura." Mata Aland terbelalak.
"Aura?" Jasmine mengangguk.
"Aura lagi Aura lagi, kenapa selalu dia yang jadi alasannya. Gak kamu, gak Ano, semua mementingkan kebahagian Aura. Apa kamu gak mikirin kebahagian kamu?" Jasmine terdiam.
"Ini hidup kamu, kamu berhak bahagia. Dan Aura gak bisa merusak kebahagiaan kamu!" Tegas Aland.
Aland menghembuskan nafasnya kasar, ia melihat Jasmine hanya terdiam. Kemudian tanpa basa-basi ia pun segera merengkuh tubuh gadis itu.
"Please, jangan tolak aku. Aku gak bisa," lirih Aland, sungguh, baru kali ini Jasmine mendengar sebuah lirihan dari mulut lelaki itu.
"Iya kak, aku mau jadi pacar kakak." Dan sejak saat itu juga, mereka resmi menjalin hubungan.
Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi, ada sepasang mata yang memerhatikan mereka. Mata orang itu terlihat berlinang air mata.
***
Berbeda dengan Aland, kini justru Alano terlihat tengah kebingungan mencari seseorang.
"Aduh, Aland kemana sih?" Ya, sedari tadi, orang yang ia cari adalah Aland.
Sejak sampai di sekolah tadi, Aland bilang ia ada sedikit urusan jadi itu sebabnya ia pergi duluan meninggalkan Alano yang masih berkutik dengan mobilnya.
Tapi sebentar lagi bel pasti akan berbunyi, ia jadi kelabakan mencari keberadaan Aland.
Saat melintasi lorong menuju rooftop, matanya mendelik tajam ketika melihat seorang gadis yang entah berlari kencang, Alano mengenali gadis itu, itu Aura.
"Aura?!" Pekiknya, sayangnya gadis itu sudah berlari terlalu jauh sehingga tak dapat mendengarnya.
Ia jadi bingung, apa yang terjadi pada Aura? Kenapa dia berlari kencang dari arah rooftop?
Kakinya pun melangkah dengan cepat, ia harus melihat sendiri apa yang terjadi di rooftop. Ia harus mengetahui penyebab gadis itu berlari.
Dan ketika ia sampai, ia mengetahui semuanya. Mengetahui alasan kenapa Aura berlari kencang, bahkan dapat dipastikan kalau tadi Aura berlari sambil menahan tangisnya.
Ia berjalan mundur menjauh dari apa yang ada di rooftop, ia melihat sepasang kekasih yang tengah berpelukan, Aland dan Jasmine.
Tanpa pikir panjang, ia langsung berlari mencari Aura. Yang harus ia lakukan saat ini adalah menenangkan Aura.
Jujur, hati Alano terasa sakit. Bukan, bukan karena Aland yang resmi jadian dengan Jasmine. Tapi karena Aura yang terlihat sangat mencintai saudara kembar nya itu sampai ia terlihat begitu sakit ketika melihat Aland dengan yang lain.
Alano ingin berteriak, meneriaki kalau ia mencintai gadis itu. Tapi sayang, ia tak mampu. Ia tak mampu jika nanti gadis itu memilih menjauh darinya saat tau semua itu.
Tapi justru, jika ia hanya diam memendam rasanya. Itu semakin menyakiti hatinya, ia sakit.
Dan tak banyak yang tau soal ini. Ralat, tak banyak yang peduli akan hatinya.
Mau hatinya sakit, senang, sedih atau semacamnya. Siapa yang peduli? Bahkan Aland sendiri pun tak pernah bertanya bagaimana selama ini perasaan Alano.
Bersambung...
******
Kasihan Ano:(
Udah No, lu sama gue aja, gue peka kok gak kayak Aura.Dijamin dah lu bahagia sama gue, iya gak guys?
Setuju gak nih Alano sama gue? Setuju aja ya, kalau enggak gue marah nih.
Bodo amat! Marah aja lu Thor, gak ada yang peduli juga -Aland
Eh eh, songgong nih anak! Gue tendang juga lu ke Afrika!
Btw, catet guys! Tanggal 1 Juli Aland - Jasmine resmi berpacaran! Cihuy, siapa nih shippers mereka? Selamat ya.
Oh iya, welcome July! Wih bulan kelahiran gue nih, siapin uang kalian, siapa tau ntar ada yang ngado ke gue gitu_- geer bat ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...