Tak terasa, setahun berlalu. Itu artinya kini mereka sudah kelas XII. Aland tetap Aland. Dan Alano tetap Alano.
Setelah kabar bahwa kedua kembaran ini mendapatkan kekasih, seluruh siswi SMA Pelita Kasih hanya bisa mendengus kecewa.
Termasuk Renatha dan Ajeng.
Sebulan yang lalu pulang Ujian Nasional telah mereka lewati, dan hari ini, adalah hari kelulusan mereka.
Tampak sebuah panggung di tengah lapangan dengan ratusan kursi yang tersusun rapih di depannya.
Aland dan Alano juga tampak mengenakan setelan jas yang sama, namun Aland dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam sedangkan Alano dengan dasi kupu-kupu berwarna putih.
Seluruh siswa dan siswi kelas XII juga tampak senang dan sedih karena hari ini, adalah hari kelulusan sekaligus hari perpisahan mereka di SMA.
"Aland! Alano!" Mereka berdua menoleh, terlihat seorang gadis dengan gaun berwarna emas yang tenang menatap mereka.
"Aura?" Tanya Alano memastikan. Tidak, ini bukan Aura, ini bidadari, No! Sahutnya dalam hati.
Gadis itu mengangguk, ia mendekati Aland dan Alano. "Happy Graduation guys!" Pekiknya.
Alano masih tak mengalihkan pandangan pada gadis yang tak lain adalah Aura, "ini serius Aura?"
"Iyalah, ini Aura Frazia anaknya papi Bagir dan mami Nadya." Ucapnya.
"Ada yang kurang, ini Aura, pacar Alano." Aura terkekeh.
Aland menatap keduanya jengah, gini nih kalau Jasmine gak ada, kerjaan gue jadi kambing conge. Dengusnya dalam hati.
"Ekhm!" Alano dan Aura terkekeh, menatap Aland yang tengah memasang wajah masam.
"Kenapa sih mas nya? Syirik?" Tanya Aura. Aland menggeleng tegas, "najis! Emang gue apaan syirik sama kalian!" Alano terkekeh.
"Alah munafik lu, bilang aja pengen. Kasihan, si doi malah sibuk ngurusin acara kelulusan ini, haha." Ucap Alano.
Aland tak membantah ucapan Alano, menang benar. Setahun yang lalu, Jasmine menyalonkan diri menjadi wakil ketua OSIS, awalnya Aland tak terima.
Tapi akhirnya, ia hanya bisa pasrah ketika kekasihnya itu resmi terpilih sebagai wakil ketua OSIS.
Alano mengulurkan tangannya menggenggam tangan Aura, ia menatap gadisnya lama. "Kenapa?" Alano menggeleng.
"Kangen," gumamnya pelan, Aura terkekeh. Ia mencubit kedua pipi Alano, "sama, lagian suruh siapa coba ikut om Andra ke Raja Ampat kan jadi gak ketemu."
"Ih, gue kan kesana liburan kekuarga, Ra." Balasnya.
Kini giliran Aura menatap pria didepannya ini, "tapi elu gak tepe-tepe kan disana?" Tanya Aura mendelik tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...