Finally:) BAD BOY berhasil mencapai 1jt viewers:) ah gua seneng banget, saking senengnya jadi semangat next cerita ini, whehe:)
Kalian percaya atau enggak, detik-detik menuju 1jt viewers, gua pantengin terus wattpad tiap harinya dan yasss hari ini akhirnya 1jt juga:)
Thank you so much, buat kalian yang udah setia baca cerita ini dan bahkan udah lebih dulu baca prequel dari cerita ini yaitu BAD BOY.
Sekali lagi makasih💓💓💓
***
"Di dalam sebuah hubungan, kepercayaan sama dengan pondasi. Jika tidak kokoh, akan mudah runtuh. Seperti kita ini."
***
Oxford, Inggris.
-Alano's Pov
Gue tersenyum menatap layar laptop yang tadinya menampilkan wajah orang yang sangat gue dirindukan akhir-akhir ini, ralat, selalu gue rindukan.
Siapa lagi kalau bukan Aura. Gue pun terkekeh ketika mengingat apa yang membuat gadis itu marah pada gue, ternyata dia cemburu gue deket sama Dhe.
Wajar sih, selama ini kan gue juga belum ngenalin sosok Dhe sama dia. Bodoh nya, gue sampai gak sadar meluk Dhe saking senengnya ketemu dia, itu karena dia baru aja balik dari Canada, tempat orangtua Max, tunangannya.
Makin bodohnya gue, gue malah lepas kontrol sampai gak inget kalau gue lagi vidcall sama Aura. Aduh, Ano, Ano.
"Ano? Are you okay?" Gue menoleh kemudian mengangguk.
"Sehat lah, Dhe. Kenapa emang?"
"Kamu tahu, kamu seperti orang gila. Tertawa sendiri." Gue terkekeh.
"Gue ketawa itu karena senang. Gimana gak seneng coba, Aura udah gak marah lagi sama gue. Thanks ya, Dhe." Dhe tersenyum lalu mengangguk.
Ya, kalau bukan karena Dhe, mungkin saat ini gue masih marahan sama Aura. Tapi gue gak lupa sih, gue juga minta bantuan Aland buat bujuk Aura supaya mau angkat vidcall dari gue.
"Em, bye the way, aku boleh kan ya nginep disini lagi, seminggu aja, No." Gue mengernyit bingung.
"Kenapa? Berantem lagi sama mamih papih lu?" Dhe mengangguk. "Lebih tepatnya mamih, masa aku gak boleh beli apartemen padahalkan jarak kampus kita ke rumah aku itu jauh banget."
"Gak baik lho Dhe marahan sama orangtua, apalagi itu ibu lu sendiri."
"Iya aku tau, tapi sebel aja gitu. Boleh yah No, janji seminggu aja! Boleh ya, please!" Ucapnya memohon membuat gue menghela nafas kasar, namun setelahnya mengangguk pasrah.
"Boleh aja, asal kabarin dulu tuh si Max. Ntar yang ada marah lagi tau lu nginep berdua sama gue, ntar datang kesini marah-marah kayak waktu itu." Jelas gue membuat Dhe tertawa.
Itu bener, Max, tunangan Dhe pernah datang ke apartemen gue dan marah-marah. Bahkan dia hampir nonjok gue kalau aja security gak datang.
Max itu cemburuan, Dhe deket sama gue aja dia cemburu. Padahal gue sama Dhe beneran cuman sahabat.
Kadang gue risih sama tatapannya si Max kalau gak sengaja berpasangan di kampus, keliatan banget tuh anak gak suka sama gue nya.
Tapi syukur dah, semenjak jadi tunangannya si Dhe, tuh cowok udah mulai gak cemburuan. Mungkin karena dia juga tau kali gue ini udah punya pacar di Indonesia.
"Siap!" Pekiknya girang.
Gue terkekeh, "yaudah gue mau mandi, lu turun deh, gue sekalian mau nelpon Jack, suruh dia ikut nginep disini." Dhe hanya tersenyum kemudian berlalu pergi keluar dari kamar gue, tak lupa ia juga menutup pintu kamar gue.
Gue memang terbiasa membolehkan Dhe nginep di apartemen gue, tapi gue gak berdua, biasanya gue ngajak Jack, temen satu fakultas gue dan juga Dhe untuk nginep.
Bagi orang sini, mungkin cewek dan cowok tinggal satu atap itu biasa, bahkan hamil diluar nikah bukan masalah serius.
Tapi, beda sama Indonesia, apalagi menurut agama itu dilarang jika cewek dan cowok yang belum muhrim tinggal satu atap.
Gue sangat menghargai agama gue, terlebih gue juga menjaga perasaan seseorang diluar sana.
Setelah menanggalkan semua baju yang melekat di tubuh gue, gue berlalu masuk ke kamar mandi.
Rasa dingin menyeruak masuk ke dalam kulit gue ketika air mulai membasahi tubuh gue. Seketika pula pikiran gue tertuju pada kejadian beberapa tahun silam.
#Flashback On
Saat itu, gue masih berumur empat belas tahun dan berada di bangku kelas 7 SMP. Gue masih ingat, saat itu, tepat dimana gue dan Aland berulang tahun.
Pada hari itu, hujan turun dengan derasnya. Langit begitu gelap, keadaan sekolah juga sudah sepi.
Mamah terlambat menjemput kami, itu yang gue dan Aland pikirkan saat itu. Kami berdua menunggu di depan halte.
Tubuh kami sama-sama mengigil, hujan kali ini begitu deras dan sangat terasa dingin. Cipratan air hujan juga membuat seragam kami kotor.
"Land, mamah kemana? Kenapa lama, dingin, Land." Ujar gue tanpa menoleh padanya. Gue terus memandangi jalanan, berharap mamah segera datang.
"Iya, No. Dingin, shhh, lu tahan ya, bentar lagi mamah pasti datang." Dapat gue rasakan Aland merengkuh tubuh gue erat, menyalurkan rasa hangat dari tubuhnya.
Senyuman terhias di wajah kami ketika melihat cahaya lampu dari sebuah mobil terlihat namun itu tak berlangsung lama.
Karena ketika gue menoleh ke arah lain, jelas dapat gue lihat ada sebuah truk yang bergerak menuju mobil mamah, sontak gue berteriak.
"Mamah!"
"Ada apa, No?" Tanya Aland bingung.
"T—truk itu! Truk itu mau nabrak mamah!" Jelas gue panik ketika melihat truk itu semakin mendekat.
Dan pyar! Seketika juga, dapat gue rasakan persendian diseluruh tubuh gue melemah. Gue meluruh ke lantai, Aland juga.
"MAMAH!" Teriak kami bersamaan.
Di depan mata gue sendiri, gue lihat mamah menabrak pohon karena berusaha menghindari truk yang akan menabrak.
#Flashback Off
Gue mengambil nafas dengan dada yang naik turun, mengingat kejadian itu membuat gue rindu mamah.
Setelah kejadian itu, syukurlah mamah tidak kenapa-napa, hanya luka kecil saja. Tapi sejak saat itu juga, papah melarang mamah mengendarai mobil.
Dan entah kenapa, kejadian kelam itu kembali teringat saat ini. Padahal gue udah lupa sama kejadian itu, sialnya lagi, gue benci mengingat kejadian itu.
Bersambung...
******
Hey ho!
Gua udah update nih:)
Btw udah pada follow instagram gua belum?"Et dah si Kiki. Tiap kali update modus promote mulu." Sahut Aland.
Ya Allah Land. Gapapa kali, kali-kali mah:(
"Kali-kali lu berkali-kali kan maksudnya." Tinpal Alano.
Ih da ini kembaran, dasar ngajak ribut:(
Udah ah yang penting jangan lupa follow instagram ;
@rizkytajulia
@alanoganasiar
@alandganasiar
@aurafrazia
@xkystoriesx
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...