-Aland's Pov
"Ano," panggil gue pada Alano yang kini tengah asik membaca buku kutukan nya itu.
Saat ini gue tengah berada di ruang keluarga, niatnya sih mau nonton Spongebob, tapi gue lupa, tuh kartun udah lama gak tayang di TV.
Alano menatap gue sekilas lalu kembali menatap buku-buku terkutuk nya itu. "Apaan?" Gue menggeleng.
"Mamah! Tolong bikinin Aland orange juice!" Teriak gue pada mamah yang kini berada di dapur, jarak ruang keluarga dan dapur cukup dekat, makanya gue bisa denger mamah gue yang lagi masak nyiapin masakan untuk nanti malem.
"Siap! Tunggu yah, sayang!" Jawab mamah dari arah dapur.
Tapi tanpa diduga sebuah pulpen mendarat mulus di kepala gue membuat gue memekik kesal.
Tuk!
Pandangan gue beralih pada Alano yang tengah menatap gue kesal. "Apaan? Salah gue apa lagi?"
"Eh upil semut! Enak banget lu nyuruh-nyuruh mamah kek gitu, itu mamah, Aland, bukan pembokat." Gue menyungingkan senyuman ke arahnya.
"Hehe, gapapa, kali-kali."
"Lu punya kaki, punya tangan, lu pakek tuh kaki sama tangan lu jangan maunya disediain mulu."
Aelah, gue lupa, Alano like a ustadz.
"Iya-iya deh iya, gak lagi-lagi ntar."
Alano mengangguk. "Kadang gue heran, disini yang kakak itu, gue atau elu? Kenapa disini gue yang selalu terbully? Seolah-olah gue selalu salah." Ucap gue.
"Ntahlah, salahin dokternya yang jadiin elu kakak dan gue adek." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku kutukan miliknya.
Ya Allah, hamba tau, Alano itu pinter tapi hamba mohon ya Allah, biarkan dia khilaf sekali saja, biarkan dia merasakan apa itu bolos.
Amin:)
"Lu gak bosen baca buku?"
Alano menggeleng. "Kalau gue bosen pasti gue sekarang gak baca buku." Bedebah!
"Yauda iya yauda iya."
"Eh ngobrolin apaan nih? Seru kek nya," dari arah dapur, mamah datang dengan dua gelas orange juice ditangannya.
Dahi gue mengernyit bingung. "Lho? Kok dua sih?"
"Iya, satu buat kamu, satu buat anak mamah yang pinter ini." Jawab mamah membuat gue mendengus kesal. Gue menerima segelas orange juice yang mamah berikan dengan kesal.
Kenapa sih mamah selalu bilang Alano pinter, padahalkan emang iya, wkwk.
Alano menyambut segelas orange juice yang mamah sodorkan. "Makasih mah," mamah hanya mengangguk.
"Belajar yang bener yah anak mamah, biar kerjaannya gak nyontek mulu!" Ujar mamah sambil menekan kata 'nyontek' berniat menyindir gue.
Gue mendengus kesal, "Ih mamah kok gitu sih? Aku gak suka nyontek kok, cuman nanya aja."
"Nanya? Iya nanya jawaban." Gue menyengir tanpa dosa.
Hahaha, mamah tau aja.
"Udah udah, sekarang kalian ke meja makan, kita makan malem dulu." Gue dan Alano hanya mengangguk.
***
Dimeja makan, gue, Alano dan mamah sama-sama terdiam. "Mah, papah enggak pulang?" Tanya Alano memecahkan keheningan.
"Ehm, tadi sih nelpon mamah katanya mau pulang. Tapi agak telat, ja--"
Clek...
Terdengar suara pintu terbuka membuat kamu semua mendongak. Terlihat seorang pria setengah baya dengan setelan jas putih yang melekat ditubuhnya dan senyuman yang melengkung diwajahnya.
"Assalamu'alaikum, papah pulang!" Pekik pria tersebut, yang tak lain adalah papah.
Papah terlihat menghampiri kami. "Wa'alaikumsalam," jawab kami bersamaan.
Mamah terlihat bangkitkan duduknya lalu menyalami papah, diikuti gue dan Alano. "Wih, enak nih, ada rendang lagi." Pikir papah.
Kemudian papah ikut duduk disamping mamah, sontak mamah pun segara mengambilkan piring beserta nasi dan lauk-pauk nya.
"Makasih mah," mamah hanya mengangguk.
"Eh btw, papah punya hot news lho." Gue sama Alano mendongak lalu mengernyit bingung.
"Hot news apaan? Mimi peri diseruduk kuda Awkarin? Ah, itu mah udah tau." Sela gue.
Papah terlihat terkekeh, "Kek nya kamu ngefans banget yah sama Mimi peri?" Gue terbelalak.
"Enak aja, aku cuman suka stalk aja sih."
"Udah-udah, kok malah jadi bahas Mimi peri sih? Apaan hot news nya pah?" Tanya mamah.
Papah pun mengangguk lalu merogoh sesuatu di saku jas nya. "Tara! Besok kita bakalan maraton Spongebob!" Ujarnya semangat.
Sontak gue pun tersenyum puas lalu menoleh pada Alano yang juga tengah tersenyum, yipi, akhirnya nonton Spongebob lagi.
Btw, kenapa yak gue sama Alano bisa suka Spongebob? Ini dia kisahnya.
#Flasback On
Pada saat itu gue dan Alano masih berumur 4 tahun, masa-masa dimana kami sangat menyukai kartun.
Seperti saat itu, kami tengah disuguhi sebuah film kartun berjudul 'Sofia's The First' kami berdua sama-sama menyukai tokoh Grover, si kelinci milik sang putri kerajaan yang bernama Sofia.
Mamah juga pernah bilang, sejak menonton film itu mamah jadi terinspirasi untuk memiliki seekor kelinci, makanya dia melihara Dipsi di halaman belakang rumah.
FYI, Dipsi itu adalah kelinci yang mamah beli waktu kita sekeluarga pergi ke pameran.
Dan gue sangat membenci Dipsi karena waktu kecil dia pernah gigit telunjuk gue, padahal gue baik ngasih dia makan.
Tapi tiba-tiba sebuah teriakan membuah kami terkejut. Disana, terdapat papah yang tengah berdiri dengan muka panik. "Lho? Kok kalian nonton ini sih?" Tanya papah panik.
Kami berdua hanya terdiam memerhatikan papah yang mulai mengganti channel tv dan semenit kemudian ia memekik kegirangan. "Nah! Kalian harusnya nonton ini!"
"Pokoknya, kalian harus suka film ini, kalau enggak kalian bukan anak papah! Harus suka!" Gertak papah membuat kami berdua hanya mengangguk-anggukkan kepala.
"Kaltun nya namanya apa pah?" Tanya Alano dengan logatnya yang masih lucu, sekarang boro-boro.
Amit-amit iya!
"Spongebob Squarepants! Spongebob Squarepants! Spongebob Squarepants! Spongebob... Squarepants!" Jawab papah sambil bernyanyi.
Dan semenjak itu kami berdua pun menyukai Spongebob, bahkan sampai saat ini.
#Flashback Off
"Ih Spongebob mulu," kami bertiga pun sontak menoleh pada mamah, dan menatpnya tajam.
"SIRIK! BILANG AJA!" Pekik kami bersamaan. Lalu sedetik kemudian gue, Alano dan papah pun tertawa.
Bersambung...
******
Hello:) gimana part kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Comédie-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...