Sebelum kalian baca, klik dulu lambang bintang di pojok kiri, karena klik lambang bintang itu gratis guys.
Gue kasih waktu 5 detik.
1
2
3
4
5Oke terimakasih, sekarang selamat membaca!
***
Aura membalikkan badannya, meraba sesuatu disampingnya. Namun dahinya mengernyit ketika tidak menemukan apa yang ia cari, dengan perlahan ia membuka matanya.
Dan pandangannya langsung tertuju pada siluet seorang lelaki yang tengah berdiri di depan ranjang bayinya, ia membelakkan matanya.
Dengan cepat ia menyalakan lampu tidur kamarnya dan bernafas lega ketika mengetahui siapa yang ada di depan ranjang bayinya.
Alano. Lelaki itu terlihat berdiri di ranjang bayinya, Amira. Aura pun bangkit dan menyenderkan kepalanya pada kepala ranjang sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"No," Alano menoleh dan tersenyum. Lengannya tampak sibuk menggendong Amira sambil mengayun-ayunkannya.
Aura tersenyum, ia menatap jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 02.43 a.m. "Kok bangun?" Alano lagi-lagi tersenyum, ia menghampiri istrinya sambil menggendong Amira.
"Amira tadi nangis, ya jadinya aku kebangun." Jawab Alano ketika sudah berada di samping Aura.
Lelaki itu hanya menggunakan celana pendek dengan bertelanjang dada.
Aura mengulurkan tangannya mengelus rambut Amira yang mulai memanjang. "Amira cantik banget sih, jadi minder aku."
"Kamu juga cantik kok, cantik banget." Gombal Alano membuat Aura berdecak sebal.
"Pasti ada maunya nih." Tebak Aura dan Alano terkekeh mendengar tebakan istrinya. "Tau aja," balasnya.
"Kenapa?"
"Satu ronde lagi ya?" Mata Aura sontak terbelalak. "Apaan sih? Udah ah, No. Capek," keluh Aura.
Ya mereka baru saja melakukan hubungan suami istri, jadi wajar saja jika Aura merasa kelelahan. Dan sekarang, Alano hendak meminta lagi?
Yang benar saja?!
Alano terkekeh, ia memberikan Amira pada Aura. Setelahnya ia mengulurkan tangannya mengelus pucuk kepala istrinya dan mengecupnya singkat.
"Makasih ya." Dahi Aura mengernyit bingung, "makasih kenapa?"
"Udah ngasih aku anak secantik Amira," Aura terpaku, ia menoleh dan mendapati Alano yang tengah tersenyum hangat.
"Makasih juga udah mau jadi istri aku, hidup aku, bahagia aku. Aku sayang sama kamu, Ra." Ucap Alano dengan lirih.
"Aku yang harusnya berterimakasih, No. Makasih kamu selalu sabar ngadepin aku, ngasih tau aku kalau aku salah, bahkan kamu masih mencintai aku yang jelas-jelas saat itu mencintai kembaran kamu sendiri." Alano mendengus kesal.
"Gak enak ujungnya 'ya?" Tanya Alano kesal, Aura terkekeh. "Aku juga sayang sama kamu, No." Balas Aura.
"Gak kebayang deh aku, kalau aku gak nikah sama kamu." Ujar Aura, "ya jangan di bayangin lah." Timpal Alano.
"Kan yang penting sekarang kita ini udah nikah, aku punya kamu, kamu punya aku dan kita punya Amira. Aku sayang banget sama kalian berdua, bidadari-bidadari syurgaku." Ucap Alano, ia mengecup lembut dahi Aura membuat wanita itu tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/126835866-288-k182335.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...