91 - Om Jojo

3.9K 324 22
                                    

Hay hay hay:)

Sebelum membaca udah buka mulmed diatas belum? Kalau belum liat deh. Itu daftar akun instagram Aland, Aland, Aura, Wattpad dan akun pribadi gue lhoo.

Kalau bisa sih follow ya biar tau kegiatan sehari-hari kita.

Selain itu kalian juga bisa berchat ria dengan mereka, dan juga melihat kegiatan mereka dibalik layar, ngapain aja.

Eh udah dulu ya, kalau mau nanya nanya di comment aja oke!

Questions : nah nanya nya disini aja oke ntar pasti di jawab kok:) daripada bikin part baru kan ya ntar kalian gasabar pengen next chapter whehe.

Oke selamat menikmati:)

***

- Alano's Pov

Gue menatap Om Jojo yang tengah bercengkrama dengan papah dan mamah. Fyi, om Jojo adalah ayah dari Jasmine. Katanya sih om Jojo itu adalah temen papah waktu SMA.

Aneh tapi nyata, kok bisa ya?

Sedangkan di depan gue, terlihat Aland yang tengah duduk berdua dengan Jasmine. Haduh, babang sendirian gak ada yang nemenin.

Aland dan Jasmine kini sudah resmi bertunangan, terbukti dari cincin yang melingkar di jari manis Jasmine. Usut punya usut, Aland baru aja ngomong mau lamar Jasmine eh om Jojo udah bilang setuju aja.

Cepet amat sih lamarannya, gak ada drama-dramanya gitu ah. Gak asik.

Dan terhitung dari Aland dan Jasmine yang sudah resmi bertunangan, satu jam pun telah berlalu Andra dan Jihan habiskan untuk bercengkrama dengan om Jojo.

Masalahnya, ini kapan gue lamar Aura? Kalau gini caranya mah gue pergi aja duluan. Kalau bisa.

Gue kembali melirik ke arah papah dan mamah, kemudian berdecak sebal. "Mah, pah, ayo ke rumah Aura." Pinta gue, yang membuat mamah dan papah justru membulatkan mata.

"Ano, kamu ini kebiasaan deh. Tunggu sebentar, udah tau orangtua lagi ngobrol. Gak sopan banget tau." Omel mamah seketika membuat gue diam.

Sedangkan Aland malah menahan tawa melihat gue yang dimarahi mamah. "Ketawa aja, Land. Babang tampan ini ikhlas kok." Dan terdengar lah gelak tawa Aland.

Namun tak berapa lama, Aland pun menghentikan tawanya. "Aland! Kamu juga, bisa diem gak sih. Mamah ini lagi ngomong sama calon mertua kamu, mau kamu batal tunangan hah?" Kali ini gue yang berusaha menahan tawa.

Dapat gue lihat Aland dengan wajah masamnya menatap gue sambil merenggut kesal. "Baru aja resmi tunangan, masa udah mau dibatalin aja. Emang mamah sama papah gak pengen apa punya cucu?" Tawa papah, mamah dan om Jojo pun pecah.

"Percuma juga kan kamu tunangan, nikah nya juga masih lama." Balas mamah, sedangkan papah hanya mengangguk.

"Ye, Aland tuh bukannya gak mau nikah dulu. Tapi umur Aland masih muda kali, lagian juga biarin Jasmine lulus kuliah dulu." Aland menatap Jasmine yang tengah menatapnya.

"Jasmine nya aja gak masalah kok nunggu aku siap nikahin dia, kok papah sama mamah yang ribet." Lanjutnya.

Sedangkan aku hanya bisa menghela nafas kesal. Ini mah sih lama sama drama nya Aland. Jadi kapan gue ke rumah Aura nya? Keburu Aura, om Bagir sama tante Nadya tidur ini mah.

"Mah, pah, ayolah. Ano harus lamar Aura, nih!"

"Ngebet banget sih lu, lu gak jadi lamar Aura sekarang juga si Aura gak akan nikah sama yang lain. Liat aja noh post-an dia di instagram juga udah nunjukin kalau dia tuh setia sama lu." Sahut Aland.

"Lo tau kenapa si Aura bisa setia sama lo?" Alano menyunggingkan senyumnya. "Yang pasti karena gue ini spesies cowok terganteng di dunia."

"Salah!"

"Karena dia buta, gak bisa bedain mana masa depan yang indah sama mana masa depan yang suram." Jawabnya. Mengundang gelak tawa semuanya.

"Maksudnya kalau Aura sama gue masa depan dia bakalan suram gitu?" Protesnya. Aland mengedikkan bahu acuh, "gue gak ngomong gitu. Lo sendiri yang bilang." Alano menggertakkan giginya kesal.

"Setidaknya gaji gue sebagai dokter lebih besar daripada penghasilan lo sebagai manager."

"Hah? Lo lupa? Kalau ntar perusahaan Opa bakalan jatuh ke tangan gue juga? Otomatis penghasilan gue jauh lebih besar daripada lo yang sebatas dokter spesialis anak biasa." Balasnya.

Alano yang tak terima pun menyela, "eh eh eh, jadi dokter spesialis anak aja gaji gue udah lebih dari lo saat ini, apalagi ntar kalau gue ngegantiin posisi Papah jadi pemilik rumah sakit. Kaya tujuh turunan gue."

Baik Aland dan Alano terus beragumen tak mau kalah, tanpa sadar mereka sudah menjadi tontonan bagi Jasmine, Jihan dan Jojo.

Ketiganya memerhatikan mereka sambil tersenyum, berbeda bagi Andra. Baginya, melihat Aland dan Alano bertengkar adalah kesenangan baginya.

Apalagi sejak keduanya bekerja, jangankan bertengkar, bertemu saja hanya pagi-pagi saat hendak bekerja dan malam hari setelah pulang kerja. Bahkan tak jarang keduanya tak bertemu karena harus lembur.

Jika dulu, Aland dan Alano selalu bisa bertengkar dengan masalah kecil sekali pun. Seperti Aland yang diam-diam mencuri jawaban dari buku Alano yang sudah mengerjakan PR.

Ataupun Alano yang selalu menariknya ke ruang keluarga agar bisa belajar bersama. Meskipun berakhir pada pertengkaran, dan terkadang Aland justru tertidur saat Alano hendak menjelaskan apa yang tidak ia mengerti.

Diam-diam, Aland tidak benar-benar tidur. Ia mendengarkan apa yang kembarannya itu jelaskan.

Aland memang tidak terima karena Alano jauh lebih tampan dibandingankan, Alano pintar, Alano selalu jadi kebanggaan Jihan. Tapi ia tidak membencinya.

Toh ia juga tetap tampan, otaknya juga tidak bodoh-bodoh amat, dan yang penting ia anak kesayangan Andra.

Meskipun terkesan pilih kasih, baik Aland dan Alano tidak masalah. Aland mendapatkan Andra dan Alano mendapatkan Jihan. Aland dan Alano juga tetap menyayangi kedua orangtua mereka.

Bagi keduanya, percuma menjadi anak kesayangan jika hanya mendapatkan salah satunya. Dan beruntungnya, baik Andra dan Jihan tetap berusaha adil pada keduanya ya meskipun sekali lagi, mereka terkadang berperilaku khusus pada anak kesayangan mereka.

"Ih dasar anak mamah!" Pekik Aland, Alano mendengus kesal. "Lo juga anak papah, ck!" Balasnya.

"Alano anak mamah," ledek Aland sambil menjulurkan lidahnya. "Aland anak papah," balas Alano tak mau kalah.

Sedangkan Jasmine yang ada di samping Aland pun tersenyum melihat keduanya. Sebagai sosok anak tunggal, sungguh ini sebuah pemandangan yang ia idamkan. Merasakan bagaimana asiknya bertengkar dengan kakak atau adik.

Maka dari itu, untuk kalian yang suka bertengkar dengan kakak maupun adik. Bertengkarlah sewajarnya dan sayangi mereka semampu kalian.

Sebelum ia pergi dari kehidupan kalian.

Bersambung...

******

Tumben gitu kan guys akhir nya sedih sedih melankonis gitu.

Udah ah, bye bye, jangan kangen😋

BROTHERHOOD : Aland & AlanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang