66 - Buku Abu Penuh Kenyataan

4.5K 354 80
                                    

-Aura's Pov

Gue tersenyum setelah wajah Alano menghilang dari layar laptop gue kemudian melipat laptop gue dengan perlahan.

Setahun berlalu, semuanya memang tak mudah, tapi Alano selalu meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Saat ini gue tengah menjalani kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan jurusan tata boga.

Gue memilih fakultas tata boga karena gue suka makan, apalagi cheesecake. Aneh? Emang, bokap sama nyokap gue aja bingung kenapa alasan gue milih jurusan tata boga seaneh itu.

Sedangkan Alano, ia melanjutkan kuliah di University Of Oxford yang ada di Oxford, Inggris.

Ia mengambil fakultas Kedokteran dan Kesehatan, melanjutkan perjuangan om Andra sebagai dokter.

Setahun yang lalu, sebelum Alano pergi, ia sempat menyuruh gue untuk pergi ke kamarnya, mencari buku berwarna abu-abu miliknya dan baca semua yang ada di dalamnya.

#Flashback On

Gue menarik knop pintu dengan perlahan, dengan keadaan masih menangis, gue beralih memasuki kamar tersebut. Kamar Alano.

Saat memasuki kamarnya, rasa sejuk menerpa tubuh gue. Pandangan gue langsung terjatuh pada sebuah buku berwarna abu-abu.

Dengan cepat gue meraihnya, tangan gue terasa gemetar untuk membuka buku tersebut.

Gue baca dan gue pahami setiap isi dari buku milik Alano, namun justru itu semakin membuat dada gue sesak.

Tangis gue pecah, ketika membaca sebuah coretan di belakang buku tersebut.

Alano sayang Aura. Tapi Aura sayang Aland.

Lalu melihat bagian awal dari buku tersebut, gue tetkekeh kecil ketika melihat lembar pertamanya. Disitu tertulis :

Ini punya Alano Ganasiar, kalau gak tau biasa dipanggil Ano. Kembarannya Aland, si usil, nyebelin, tapi Ano sayang.

Jangan dibaca, nanti kamu jijik, hihi.

Tulisannya begitu rapih tapi gue ingat, ini tulisan Ano waktu dia menginjak kelas 4 SD karena disitu tertera tanggal, bulan dan tahunnya.

Tangan gue beralih membuka lembar selanjutnya.

Dear diary, sejujurnya Ano bingung mau nulis apa. Kata Aland, buku diary cuman buat cewek tapi ini hadiah dari bunda. Masa iya Ano tolak.

Halaman ketiga ;

Ah, hari ini Ano tau mau nulis apa, Ano bakalan ceritain kisah Ano, Aland sama Aura aja ya. Aland itu kakaknya Ano, kita kembar tapi tante Anna pernah bilang kalau Ano yang paling ganteng, hihi.

Kalau Aura, dia sahabatnya Ano sama Aland. Dia lucu, cantik, tapi galak:( eh gapapa deh, Ano suka Aura:)

Hati gue menghangat membaca kalimat bahwa ia menyukai gue.

Halaman keempat :

Hari ini Ano seneng banget, Aura mau belajar sepeda sama Ano, dia juga kelihatan seneng.

Lagi-lagi, ingatan gue beralih pada saat dimana ia mengajarkan gue sepeda. Pada saat itu gue seneng banget karena ayah memang gak punya waktu buat ngajarin gue sepeda, makanya itu gue minta tolong Ano buat ajarin gue.

Halaman kelima kening gue mengernyit, disitu tertulis tanggal, bulan dan tahun dimana gue, Aland dan Alano memasuki kelas 8 SMP.

Mungkin Alano tidak pernah menulis diary lagi hingga saat itu.

BROTHERHOOD : Aland & AlanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang