93 - Alano Aura

5.2K 349 28
                                    

Fyi, gue open member buat grup xkystoriesx di WhatsApp loh.

Yang mau gabung boleh banget tidak di pungut biaya sepeser pun, bahkan hanya bermodalkan paket chat saja.

Syaratnya mudah banget :
1. No siders siders club
2. Jaga keharmonisan grup, jangan saling berteman. Eh? Bertengkar maksudnya.

Mudah kan?

Cara gabungnya gimana nih?
1. Kalian bisa follow instagram gue (rizkytajulia) kemudian direct message / DM. Cukup kirim, aku mau gabung grup wa ntar aku kirim link nya, tapi inget, link nya jangan di share ke siapa-siapa ya:)
2. Kalau kalian gak punya instagram, kalian bisa kirim pesan pribadi lewat akun wattpad gue ini (xkystoriesx).

Gue akan menanti kalian untuk menjadi keluarga dari xkystoriesx, see you.

———— HAPPY READING GUYS ————

Setelah memanggil Nadya, perempuan paruh baya itu segera membuatkan minuman untuk Andra dan keluarga. Sedangkan Bagir kembali bergabung dengan mereka.

"Tumben gak ngasih kabar dulu mau kesini. Ada apaan nih?" Tanyanya.

Andra terkekeh, "yaelah, silaturahmi itu bisa kapan aja kali, Gir."

"Yaiya sih, tapi aneh aja gitu. Beneran nih kalian gak ada perlu apa-apa? Tumben loh pakek baju formal gini, mana istri lu cantik banget lagi." Hal itu mampu membuat Andra melayangkan bantal pada Bagir.

"Heh, bini gue nih! Awas lu macem-macem!" Ancam Andra, Bagir terkekeh. "Kalem kali, Ndra. Satu aja gue gak abis-abis, masa iya mau nambah lagi." Balasnya bertepatan dengan datangnya Nadya.

"Apaan yang satu aja gak abis-abis?" Tanya Nadya sambil meletakkan nampan berisikan minuman.

Kemudian ia ikut duduk di samping suaminya, Bagir. "Di minum." Katanya, yang lain hanya mengangguk.

"Kalian tadi ngomongin apa? Apaan tuh yang satu aja gak abis-abis?"

"Si Bagir, Nad." Jawab Andra yang sudah di pelototi oleh Bagir. "Kenapa sama suami gue?"

"Parah, Nad!"

"Parah apanya?"

"Itu lho, Nad. Masa si Bagir tadi bilang pengen nikah lagi." Mata Nadya sukses membelalak. "Serius, Yah? Awas ya kalau bener, anu kamu aku sunat lagi mau?!" Ancam Nadya.

Bagir pun bergidik ngeri dengan pandangan mengarah ke miliknya kemudian ia menggeleng keras. "Aduh jangan, Bun. Bahaya, nanti kita gak bisa kasih Aura adik." Pekik Nadya.

Aland dan Alano yang mendengarnya pun saling menoleh, kemudian menggeleng tak percaya. "Ah bikin anak mulu, jadi mah kagak. Udah karatan kali tuh barangnya jadi gak manjur." Timpal Andra.

Bagir berdecak sebal, "diem deh lu, kalau anu gua karatan. Lah apa kabar sama anu elu pasti udah mati rasa, gak bisa diri kan lu?" Sahut Bagir tak terima.

Andra pun bangkit dari duduknya, "eh, kata siapa? Ini gua bisa berdiri." Dan seketika pula, rasanya Jihan ingin mati saja. Malu. Malu banget punya suami kayak Andra.

Nadya yang melihat kebodohan Andra pun tertawa, "ih udah tua kok goblok nya gak ilang-ilang, malah nambah."

Andra pun ikut tertawa, "kan prestasi, Nad. Gak boleh di hilangkan." Balasnya.

Sedangkan Aland dan Alano yang sedari tadi hanya diam, memutar bola mata mereka dengan malas. "Ekhm." Deham Alano.

"Kenapa anakku yang paling tampan?" Tanya Andra sambil melirik ke arah Alano, Alano pun mendelik sebal. "Biasa aja dong tuh mata." Andra dan yang lainnya terkekeh.

BROTHERHOOD : Aland & AlanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang