3 - Claudya

17.8K 1.1K 31
                                    

-Alano's Pov

Gue terduduk di sofa sembari menatap kearah papah gue serius, setengah jam yang lalu papah gue tak sengaja menyebut nama Tante Claudya, mantan pacar papah gue dulu.

Sampai saat ini, gue dan Aland masih belum mengetahui cerita pastinya kenapa papah dan Tante Claudya putus. Dan gue berharap, semua kekepoan gue terjawab hari ini.

"Udah ceritain aja, pah." Saran mamah yang kini tengah terduduk didamping papah.

Papah menatap gue dan Aland bergantian, lalu mengangguk. "Jadi dulu, 4 tahun yang lalu sebelum papah bertemu dengan mamah kalian."

#Flashback On

Andra berlari menelusuri lorong rumah sakit dengan kencang, kekhawatiran nya saat ini sungguh tak bisa membuat ia tenang. Kekasihnya, Claudya kecelakaan.

Setidaknya itu yang ia tahu ketika mendapat telepon dari Bagir, katanya Claudya menjadi korban tabrak lari dan mengalami pendarahan yang cukup banyak sehingga membuat Andra tak bisa berpikir tenang.

Setelah sampai didepan ruang dimana Claudya dirawat, ia mendapati bundanya, ayahnya, ibu Claudya, ayah Claudya  dan Bagir yang tengah menatap kearah nya dengan tatapan sedih.

"Ada apa? Kenapa kalian natap aku kayak gitu? Claudya baik-baik aja kan?" Tidak ada yang menjawab, justru tangis ibu Claudya pecah membuat Andra semakin penasaran.

"Ada apa? Kenapa kalian keliatan sedih banget? Bilang sama Andra kalau Claudya baik-baik aja!"

Bagir berjalan mendekati Andra, "Claudya pengen ngomong sebentar sama lu, Ndra. Masuk gih, kalian perlu bertemu, setidaknya itu bisa mengobati rasa rindu lu untuk selamanya."

Dahi Andra mengernyit, apa maksud sahabatnya itu? "Ada apa? Apa maksud lu mengobati rasa rindu gue selamanya?" Bukannya menjawab, Bagir justru tersenyum paksa lalu menunjuk pintu ruangan Claudya.

"Udah, kamu masuk aja gih, sayang." Kali ini bunda Andra menyuruhnya masuk.

Ketika masuk, yang dapat Andra lihat adalah seorang gadis yang tengah menatapnya sambil tersenyum dengan perban dan luka lebam di sekujur tubuhnya.

Andra pun berjalan mendekati gadis itu, Claudya, dengan kaki nya yang sudah gemetar bahkan ia merasa akan segera terjatuh kebawah tanah ketika melihat keadaan Claudya yang mengenaskan namun masih sempat tersenyum.

"Ha--hai, sayang."

"Ka--kamu gak kenapa-napa?"

"Ada ya--yang sakit?"

"Kam--" belum sempat Andra melanjutkan perkataannya, Claudya meletakkan jarinya ke mulut Andra membuatnya bungkam.

"Aku gapapa, seperti yang kamu lihat." Jawab Claudya dengan senyuman yang masih terukir diwajahnya.

"Aku cuman mau kamu tau, aku sayang kamu, sayang banget." Ujar Claudya menatap Andra dalam.

Andra mengangguk sambil mengelus tangan Claudya yang berada di wajahnya. "Aku tau, aku juga sayang kamu."

"Aku mau kamu baik-baik, bahagia meskipun itu tanpa aku, aku akan bahagia liat kamu bahagia meski dari atas sana." Kali ini Claudya tersenyum sambil menengok ke atas seolah memberitahu kalau ia akan berada ditempat yang berbeda dengan Andra.

Andra menggeleng, "Kamu ngomong apaan sih? Gajelas gitu, hehe." Claudya tersenyum.

"Aku seneng liat kamu ketawa, terus ketawa yah, Ndra. Aku sayang kamu, maaf. Aku gak bi--sa ada disamping kamu selamanya seperti yang kamu minta." Tangis Claudya pecah dan dengan  sigap Andra menariknya kedalam pelukannya.

"Kamu gak usah ngomong macem-macem, yang perlu kamu lakuin hanyalah sembuh! Itu aja, aku mau kamu sembuh, oke?" Claudya hanya mengangguk dalam pelukan Andra.

"Aku cinta kamu, Ndra." Setelah mengucapkan itu, Andra merasakan tubuh Claudya semakin berat.

Ia pun menengok dan melihat keadaan Claudya, "Clau! Bangun! Claudya!" Panggil Andra.

"Claudya... Bangun sayang, kamu jangan bikin aku takut." Berulang kali ia menepuk pipi Claudya tapi nihil Claudya tak kunjung membuka matanya.

"Claudya!" Teriaknya frustasi.

#Flashback Off

"Setelah itu, Claudya dinyatakan meninggal, papah awalnya gak bisa terima tapi semua itu berubah ketika papah bertemu dengan mamah kalian." Gue menatap dalam papah, dimatanya masih tersirat rasa sedih ketika menceritakan Tante Claudya.

"Berarti Tante Claudya cantik yah sampe bisa bikin papah berubah," pekik gue berhasil mendapatkan pukulan dari Aland.

Aland menatap gue tajam, "Papah berubah?! Emang lu pikir papah kita apaan bisa berubah? Ben 10, hah?" Gue terkekeh sembari mengangguk.

"Claudya emang sosok gadis yang cantik, anggun, lucu tapi saat ini, cuman mamah kalian yang jadi satu-satunya perempuan paling cantik di kehidupan papah setelah Oma kalian dan Tante kalian, Tante Anna." Papah menatap mamah dalam lalu tersenyum.

Tante Anna yang papah maksud adalah adik dari papah gue yang terpaut umur 18 tahun dengan papah gue, dan itu artinya, Tante Anna kini berumur 23 tahun.

"Ngomong-ngomong Tante Anna masih aja ngejomblo yah, pah?" Tanya gue penasaran.

"Hus! Gak boleh gitu, itu Tante kalian lho." Seru mamah membuat gue terkekeh.

"Kemaren sih papah denger dari Oma kalian kalau sekitar seminggu yang lalu ada seorang cowok yang datang jemput Tante kalian, katanya sih sekedar dinner lah." Jelas papah.

"Alhamdulillah yah, Lan. Akhirnya Tante kita udah gak jomblo lagi," ucap gue membuat Aland mengangguk.

"Awalnya gue kira Tante kita mau jadi perawan tua lho, No." Balas Aland membuat semuanya terkekeh.

Bersambung...

*******

Uhuy, dah fast update belom? Hehe, btw gue tau part ini garing banget tapi ini lah yang menjawab semua pertanyaan kalian soal Claudya.

Maaf kalau gue gak bisa bikin Andra dan Claudya bersatu karena ada pepatah menyatakan, cinta sejati gak ada namanya sad ending atau happy ending karena cinta sejati gak memiliki akhir. Eakkkk.

"Gak nyambung goblok!" Pekik Aland membuat author mendengus.

BROTHERHOOD : Aland & AlanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang