54 - Jadian?

5.3K 434 35
                                    

Gadis itu terlihat menundukan kepalanya diantara kedua tangan nya yang terlipat. Bahu gadis itu juga terlihat terguncang.

Gadis itu pun terlihat tak mengeluarkan suaranya. Ia sibuk bergelut dengan pikirannya.

Tanpa disadari, terdengar suara derap langkah yang mendekat ke arahnya. Gadis itu masih hanya diam. Hingga sebuah seruan dari seseorang membuatnya menoleh.

"Aura?" gadis yang di sapa Aura itu menoleh.

Terlihat seorang pria yang sebaya yang kini tengah menatapnya, "lu lagi apa disini?"

"Eh lu, No, ini, gue lagi hirup udara seger." Jawab Aura.

Alano tahu betul, gadis itu pasti sedang berusaha menahan tangisnya. Terlihat dari matanya yang memerah.

"Bentar lagi masuk lho, lu gak ada niatan masuk kelas?"

"Ntar, No. Tunggu bel dulu, oh iya, Aland mana, No?" Tanya Aura mengalihkan pembicaraan.

Alano menghembuskan nafasnya kasar, ia tahu betul bahwa gadis di depannya ini tengah berbohong. Jelas-jelas ia tadi berlari dari arah rooftop dimana Aland tengah bersama dengan Jasmine.

"Nah itu, gue juga lagi nyariin dia." Jawab Alano berbohong.

"Eh yaudah yuk cabut! Siapa tau kan Aland udah di kelas." Baru saja Aura hendak melangkahkan kakinya, Alano sudah terlebih dahulu mencekal lengannya.

"Ada apa, No?" Tanya Aura bingung.

"Segitu cintanya yah lu sama Aland?" Aura terdiam.

Seketika juga ia mengalihkan pandangan dari Alano, "jawab pertanyaan gue, Ra."

Aura masih saja terdiam, membuat Alano menghembuskan nafasnya kasar. "Oke, dapat gue simpulkan. Lu punya rasa cinta yang besar buat kakak gue."

"Gue tau, Ra. Rasanya sakit liat orang yang lu cinta jadian sama yang lain, tapi lu harus terima semua itu. Hidup lu bukan cuman tentang Aland." Jelas Alano.

Aura menoleh, menatap Alano tajam. "Lu bisa bilang gitu karena lu gak pernah ngerasain ada di posisi gue! Bahkan lu gak pernah berani untuk nyungkapin perasaan lu dari dulu sama cewek yang biasa lu ceritain dulu, No!" Balas Aura dengan nafas memburu.

Alano terdiam, ia ingat kalau ia sering bercerita tentang gadis yang ia cintai pada Aura, orang yang ia sering ceritakan.

Rasanya lucu, ia bercerita tentang gadis yang ia cintai pada gadis itu sendiri.

"Gue tau! Gue tau rasanya ada di posisi lu, karena gue selalu berada di posisi itu, Ra. Sekarang aja, hati gue lagi sakit karena cewek itu, Ra. Gue tau betul rasanya jadi elu, justru elu yang gak tau gimana rasanya jadi gue!" Aura terdiam.

"Gue terlalu takut, Ra." Lirih Alano tanpa menatap Aura.

"Apa yang lu takutin, No?"

"Gue takut cewek itu bakalan pergi, ngejauh dari gue."

"... Tapi apa lu pernah mikirin hati gue?" Tanya Aland lirih membuat dahi Aura mengernyit.

"Hati gue lebih sakit, Ra."

"Lu sakit kalau liat Aland sama Jasmine, begitu pun sebaliknya."

"Ma--maksud lu? Lu suka sama Jasmine?" Alano menggeleng.

"Bukan, Jasmine."

Alano terdiam sejenak, mendongakkan kepalanya menatap Aura dalam.

"Tapi elu!" Sontak Aura membelakkan matanya menatap Alano yang kini juga tengah menatapnya.

BROTHERHOOD : Aland & AlanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang