10 - Terbongkar

11.6K 857 50
                                    

Sore harinya, Aland dan Alano kini sudah berada di rumah mereka, masih dengan Alano yang trauma.

"Eh, kalian berdua udah pulang?" Tanya seorang wanita setengah baya sambil menghampiri keduanya, dia adalah Jihan.

Aland dan Alano terlihat meraih tangan Jihan untuk dicium. "Ano ke atas duluan yah," lalu tanpa menunggu respon dari Aland dan Jihan, Alano berlalu pergi dari hadapan mereka.

Dahi Jihan mengernyit bingung, ada apa sama anaknya itu? "Land, si Ano kenapa?" Tanya Jihan.

Aland terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Hmm, ya gitu deh."

"Gitu gimana?"

"Tapi serius yah mamah jangan marah?" Jihan hanya mengangguk.

"Mamah masih inget kejadian tiga hari lalu, dimana mamah sama papah bangun kesiangan dan aku sama Alano duluan pergi ke sekolah?" Jihan hanya mengangguk.

"Sebenernya itu, kita sempet ke kamar mamah sama papah." Ujar Aland membuat Jihan semakin mendelik tajam.

"Aland nyuruh Ano buka pintu kamar kalian dan Ano bilang, dia liat mamah sama papah naked." Setelah itu mata Jihan terlihat membelalakkan tak percaya.

"Hah? Serius kamu? Aduh, ini gara-gara si papah yang lupa kunci pintu." Jihan menepuk dahinya berkali-kali membuat Aland.

Aland seketika pun menatap tajam ke arah Jihan. "Mah!"

"Hmm?"

"Berarti benerkan, mamah sama papah main kuda-kudaan waktu itu?" Jihan terdiam tak menjawab.

"Pakek alat kontrasepsi kan?" Tanya Aland kali ini justru membuat Jihan terbelalak.

Jihan menatap ke arah Aland dengan dahi mengernyit. "Kenapa nanya gitu?"

Aland menggeleng, "Gapapa, cuman Aland gak mau aja kalau ntar ada berita mamah hamil lagi dan kita berdua bakalan punya Adek baru, aku gak mau yah punya Adek yang beda 18 tahun sama aku!" Jelas Aland.

Jihan yang mendengarnya pun terkekeh, "Hehehe, iya mamah pakek kok, lagian mamah juga ogah kali ngandung lagi, udah gitu capek lagi pas lahirinnya." Jawab Jihan membuat Aland berhembus lega.

"Ya bagus deh kalau mamah sama papah gak ada niat nambah anak, kan kalau kata pemerintah juga, dua anak lebih baik." Jihan hanya menganggukkan kepalanya.

"Udah sana kamu mandi, habis itu shalat ashar!" Kata Jihan setelah itu berlalu pergi dari hadapan Aland.

***

Keesokan harinya, Aland terlihat menyeret Alano menuju kantin membuat Alano berteriak meminta dilepaskan namun Aland tidak mengindahkan ucapannya.

"ALAND! LEPASIN GUE! GUE BELUM NGERJAIN PR KIMIA! NTAR PAK GUNAWAN MARAH!" Teriak Alano tepat ditelinga Aland namun tetap tak dihiraukan oleh Aland.

Pak Gunawan adalah guru Kimia yang terkenal sebagai salah satu guru killer setelah guru Sejarah dan Fisika.

"IH ALAND! GUE GAK MAU BOLOS! INI BELUM WAKTUNYA ISTIRAHAT! ALAND!" Teriaknya lagi dan tetap saja tidak dihiraukan oleh Aland.

Karena kesal tak dihiraukan, Alano pun menyeringai menatap Aland lalu tanpa sepengetahuan Aland, Alano menginjak kaki Aland dengan keras membuatnya memekik kesakitan.

Karena kesakitan, Aland pun melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Alano dan menatap ke arah kakinya yang diinjak Alano.

"Syukurin!" Pekik Alano dengan kesal.

Aland pun mengalihkan pandangannya kearah Alano lalu menatapnya tajam. "ALANO GANASIAR!"

"ANJING YAH LU! GUE INI UDAH BAIK NGAJAK LU BOLOS DARI PELAJARAN PAK GUNAWAN TAPI LU MALAH NGINJEK KAKI GUE! DASAR ADEK LAKNAT!" Aland menatap Alano dengan wajahnya yang terlihat memerah menahan amarah.

Sedangkan Alano justru terlihat sudah mengambil posisi untuk kabur dari amukan Aland yang pasti akan begitu dasyat.

"No, lu pasti belum ngerasain bola basket mendarat di punya lu kan?" Tanya Aland membuat Aland menggeleng.

"Pasti sakit yah Land, rasanya?" Aland hanya mengangguk.

"Lu mau nyoba gak?"

Aland menggeleng cepat. "Enggak ah, takutnya ntar gue gak bisa kencing."

"Terus sekarang mau lu apa?" Tanya Aland.

Alano tersenyum sambil terus berkedip. "Lu biarin gue lari untuk kabur selama tiga menit habis itu lu boleh kejar gue, gimana?"

Aland mengangguk. "Oke, buruan, gue pakek stopwatch yah, ngumpetnya digudang aja biar gue bisa nemuin elu, oke?" Alano ikut mengangguk.

"Buruan lari!" Kata Aland membuat Alano lari terbirit-birit ke arah gudang sesuai perkataan Aland.

Sungguh ketololan yang hqq.

Bersambung...

******

Gimana sama part kali ini? Gak kalah ngakak bin ajaib sama part sebelumnya kan, pokoknya stay tune aja yah, kalian akan semakin terkejoed.

Do'ain juga nilai aku bagus yah, aku masuk ke 10 besar di kelas, amin:)

Cek mulmed diatas yah:) makasih jangan lupa juga vomment nya!!!

BROTHERHOOD : Aland & AlanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang