Terlihat Aland dan Alano yang tengah berjalan bersamaan, sontak hal itu membuat perhatian para siswi SMA Pelita Kasih menoleh dan menatap kagum keduanya.
Bagaimana tidak? Aland Alano, primadona sekolah melintas di hadapan mereka. Kesempatan jangan di sia-siakan, bukan?
Drt... Drt... Drt...
Saat sedang asik berjalan, tiba-tiba saja terdengar dering telepon dari saku Alano. Hal itu sontak membuat mereka berhenti berjalan.
"Siapa?" Tanya Aland.
Alano mengedikkan bahunya tak tahu, kemudian ia merogoh handphone nya. "Tante Nadya," ucap Alano.
"Yaudah angkat!" Alano mengangguk.
Ia meletakkan handphone nya tepat di telinganya.
"Assalamu'alaikum," sapa Alano.
"Wa'alaikumsalam, Alano." Terdengar balasan dari sebrang sana.
"Ada apa, Tan? Tumben nelpon, Ano."
"Ah ini, Tante bisa minta tolong gak?"
"Em, bisa kok, emang minta tolong apa?"
"Tolong bilangin ke absensi kelas Aura, dia gak bisa sekolah hari ini."
"Lho? Aura kenapa, Tan?" Mendengar Alano menyebut nama Aura, Aland menyipitkan matanya.
"Dia demam, pas tadi mau Tante bangunin, suhu tubuhnya panas banget. Tante bisa minta tolong kan, No?"
"Iya, Tan, nanti Ano bilangin ke absensi kelas Aura."
"Yaudah makasih yah, No."
"Iya, Tan, sama-sama."
"Yaudah, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam," setelah sambungan telepon terputus, Alano segera memasukkan kembali handphone ke dalam saku.
"Kenapa, No? Si Aura kenapa?" Tanya Aland.
Alano menghembuskan nafasnya, "si Aura demam, makanya hari ini gak masuk. Tadi Tante Nadya minta tolong kasih tau ke absensi kelasnya." Jelas Alano.
Namun, bukannya sedih Aura sedang sakit. Justru Aland malah tertawa. "Anjir! Bisa sakit juga tuh anak?"
"Eh curut! Ya bisalah, dia kan manusia." Bela Alano sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Wah, gue kira dia alien lho sebelumnya."
"Ogeb sih, lu!" Aland terkekeh.
"Udah lah, mending kita ke kelas. Urusan Aura mah gampang, pulangnya kan bisa jengukin dia." Saran Aland, Alano pun hanya mengangguk.
Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan menuju kelas, seperti hari-hari kemarin, selalu saja ada siswi yang menatap mereka.
***
Saat ini, Aland dan Alano tengah berada di perpustakaan. Lebih tepatnya karena Alano yang memaksa Aland untuk menemani nya mencari sesuatu.
Aland berdecak sebal, "lu cari apa sih? Udah dapet belum?"
"Ini, gue cari buku ensiklopedia tentang manusia, kemarin gue baru baca sampe setengah."
"Tempatnya pindah kali," jawab Aland asal.
"Ih tapi gue kemarin nemu nya disini kok!"
"Ada di rak nomor 08 kak, tadi aku liat." Seketika Aland dan Alano menoleh ketika mendengar seorang gadis yang tengah tersenyum ke arah mereka sambil memeluk beberapa buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Umorismo-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...