Karena aku baik, aku kasih kalian bonus gif Aland yang lagi melet:v
Kalau nanya Alano nya kok gak ada, iya emang gak ada. Soalnya Alano lagi aku culik, mau aku bawa ke KUA, wkwk.
Selamat membaca guys!
***
-Author's Pov
Di sebuah rumah minimalis bercat biru laut terdapat seorang gadis yang tengah berteriak. "ALAND! IH BALIKIN HANDPHONE GUE!" Teriak gadis tersebut.
Pria yang disapa Aland itu menjulurkan lidahnya, "gak mau, wle. Mau gue jual ke tukang loak," balasnya.
Sedangkan terlihat sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan seulas senyuman yang terhias di wajahnya. "Udah, Land. Kasih aja, kasihan si Aura teriak-teriak." Ucap orang tersebut yang tak lain adalah Alano.
Sedangkan seorang gadis yang kini tengah bersender di sofa karena kelelahan mengejar Aland adalah Aura.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam, tapi Aland dan Alano justru masih terlihat asik berada di rumah Aura.
"Gak ah, gue mau jual nih handphone ke tukang loak, kan lumayan dapet duit."
Aura berdecak sebal, "ih lu tuh yah! Lu pikir gue beli tuh handphone pakek daun apa, seenaknya aja lu jual ke tukang loak, balikin sini!"
"Gak mau, wle!" Pekik Aland sembari menjulurkan lidahnya ke arah Aura.
Aura berdecak sebal, ia menatap pria di depannya ini dengan tajam. "Ih, siniin handphone gue, Land!"
"Kalau gue bilang gak mau ya gak mau, bego!" Pekik Aland tetap pada pendiriannya untuk tidak memberikan handphone Aura yang sedari tadi ada di genggaman nya.
"Ih! Emang lu mau apain handphone gue sih?" Tanya Aura kesal.
Aland hanya bisa menyengir lalu merogoh handphone miliknya dari saku celananya, "gue mau kawinin handphone kita, Ra. Siapa tau ntar bisa beranak kan." Jelas Aland.
"Kan lumayan, kita jadi bisa buka konter handphone." Lanjutnya.
Baik Alano maupun Aura sama-sama membelakkan mata mereka, "lu pikir handphone itu makhluk hidup hah, bisa lu kawinin?" Aland hanya mengangguk.
Aura berdecak sebal, "korban micin nih anak!"
"Ih lu tuh yah, si Aland tuh emang dah bego dari lahir, jangan pakek salahin si micin, dia gak ada hubungannya sama kebegoan si Aland." Balas Alano berhasil mengundang tawa Aura sedangkan Aland justru berdecak sebal.
Drt... Drt... Drt...
Disaat tengah asik tertawa, tiba-tiba saja terdengar suara deringan handphone dari saku Alano. Mendengar itu, Alano merogoh handphone.
Mamahke is calling.
"Mamah, Land." Ujarnya pada Aland yang kini tengah menatapnya.
"Yaudah angkat!" Kemudian Alano meletakkan handphone nya tepat pada telinganya.
"Assalamu'alaikum," salam Alano.
"Halo, Ano kamu dimana sih? Kok mamah sama papah pulang rumah kosong, kalian pergi kemana? Jangan bilang kalian it--" Alano menjauhkan handphone.
Setelah beberapa saat ia kembali meletakkan handphone nya pada telinganya. "Alano! Ih kamu tadi dengerin mamah gak sih?!" Ia hanya bisa menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Umorismo-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...