Tak terasa seminggu pun berlalu, hari ini lebih tepatnya sore ini baik Andra dan Jihan berencana mengunjungi rumah kediaman Jasmine dan Aura untuk melamar keduanya untuk kedua anak mereka.
"Mah, ini Aland udah ganteng belum?" Tanya Aland yang baru saja keluar dari kamarnya, Jihan memerhatikan anaknya itu.
Ia menyungingkan senyumnya, "ganteng." Pujinya. Tak berapa lama Alano pun keluar dari kamarnya menggunakan jas yang sama dengan Aland.
"Ah mamah mah gak konsisten nih, tadi ke Ano juga bilangnya ganteng. Jadi yang ganteng ini Aland atau Ano?" Tanya Alano tak terima.
Jihan terkekeh mendengar pertanyaan anaknya tersebut. "Anak mamah kan emang ganteng-ganteng semua."
"Kalau papahnya udah ganteng belum?" Tiba-tiba Andra datang menyela. Ia menghampiri istrinya kemudian menatap kedua putranya.
Jihan tersenyum menatap suaminya, tangannya beralih merapihkan dasi Andra agar terlihat rapih. "Uh kalau papahnya mah, lebih ganteng." Puji Jihan.
Aland dan Alano yang melihatnya pun hanya bergidik ngeri. "Mamah genit ih." Pekik Alano. Andra seketika terbahak, "biarin. Papah suka kok mamah genit."
"Ya kita yang gak suka, apalagi kalau tau-tau ada adik baru." Celetuk Aland. Alano mengangguk setuju.
"Kalian ini kayaknya gak mau banget ya punya adik baru." Keduanya mengangguk dengan cepat. "Kenapa sih emangnya?" Tanya Jihan.
"POKOKNYA KITA GAK MAU PUNYA ADIK BARU?!" Dan seketika teriakan mereka menggelegar ke seluruh penjuru rumah.
"Lagian nih ya, yang ada kita dipanggil om kali karena perbedaan usia yang terlampau jauh." Ucap Alano.
Jihan dan Andra pun saling bertatapan kemudian tersenyum. "Tapi mamah udah terlanjur hamil." Baik Aland maupun Alano, keduanya terlihat terkejut.
"APA?!" Pekik keduanya.
"Iya mamah kalian hamil." Jelas Andra.
Aland menggeleng tak terima, "enggak, mamah gak boleh hamil. Aland gak ikhlas dipanggil om. Pokoknya Aland gak mau punya adik rasa keponakan! Gak mau!" Alano mengangguk setuju.
"Gugurin aja mah! Gugurin! Alano gak mau punya adik!" Pekik Alano tak terima.
Sontak tawa Andra dan Jihan pun pecah, keduanya berhasil mengelabui kedua putranya itu.
"Hahaha, kalian ini. Ya kalian mikir dong, mamah udah tua masa iya hamil. Mana kuat mamah."
"Papah apalagi, nemenin mamah kalian lahirin kalian dulu aja papah kapok. Lah ini masa mau nambah, mati aja dah papah." Sahut Andra.
"Tau ah, bercandanya gak lucu!"
"Iya nih, gak laik aku tuh, aku tuh gak bisa diginiin aku tuh." Ucap Aland melankonis.
"Yaudah, sekarang jadi gak nih lamarannya?"
"JADILAH!" Pekik keduanya.
***
Sesampainya di depan rumah Jasmine, Aland terlihat merapihkan jasnya. Ia juga memerhatikan penampilannya dari kaca mobil.
Alano yang melihatnya pun jengah, "udah deh, percuma lu ngaca juga. Gak bakalan jadi Justin Bieber."
"Ye ketombe fir'aun! Setidaknya gue udah seganteng Shawn Mendes." Bela Aland, Alano memutar bola matanya malas.
"Shawn Kelindes mah sih iya." Balas Alano.
Aland menatap Alano tajam, ia berdecak sebal. "Ih bilang aja lu syirik gak bisa se-ganteng gue!"
"Najis banget, semua orang juga tau kalau Alano itu lebih ganteng daripada Aland." Ucap Alano percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...