-Aura's Pov
Gue tersenyum senang menatap dua buah tiket bioskop yang tadi Alano beli, ah gila, gue udah lama gak nonton bioskop.
"Film nya mulai jam lima sore, kita kemana dulu nih?" Tanya Alano membuat gue berpikir.
Sedetik kemudian, gue menyungingkan senyum. "Ke Sushi Tei yuk!" Pekik gue.
Alano hanya mengangguk, gue pun bersorak girang. "Yey! Lu yang bayarin yah?!" Bujuk gue.
Alano menatap gue sekilas lalu mengacak rambut gue, hal itu membuat gue mendengus kesal. "Ih diacak-acak mulu, susah lagi iket nya!" Omel gue.
"Uluh-uluh, ngambek. Yaudah sini gue iketin." Ujar Alano mengambil alih kuncir rambut gue dan mulai mengikat rambut gue.
Diam-diam seulas senyuman menghiasi wajah gue, ini yang gue suka dari Alano, perhatian nya.
"Udah!" Gue menoleh kearahnya lalu tersenyum.
"Ayo ke Sushi Tei!" Alano hanya mengangguk, ia meraih tangan gue untuk di genggam.
Saat di perjalanan menuju Sukses Tei, orang-orang tak berhenti menatap ke arah Alano sambil berbisik, membuat gue mendengus kesal.
"Ih! Liat deh, itu cowoknya ganteng banget!"
"Gila sih, itu cowok apa malaikat 'sih?
"Kalau gak inget udah punya cowok, gue samperin tuh cogan."
"Ceweknya gak cocok sama tuh cowok, cocokkan juga sama gue."
Karena kesal, gue pun menghentakkan tangan Alano yang tengah menggenggam tangan gue.
"Kenapa sih?" Tanya Alano bingung.
Gue memalingkan muka ke arah lain, "kenapa, hmm?" Gue terdiam tak menjawab pertanyaan nya.
"Kenapa, Ra?" Gue menoleh menatap ke arahnya tajam.
"Lu tuh bisa gak sih gak usah ganteng-ganteng! Liat tuh, cabe-cabean pada liatin elu! Kesel!" Pekik gue kesal.
Namun Alano malah tertawa membuat gue semakin berdecak sebal, "jadi cemburu nih ceritanya?" Seketika gue menoleh.
"Cemburu? Ih mit amit gue cemburu sama lu!" Balas gue.
Ia kembali terkekeh, "dasar cewek, bilang cemburu aja susah."
"Gue gak cemburu!" Tegas gue.
"Terus apa dong kalau bukan cemburu?" Gue terdiam. "Ih pokoknya gue gak cemburu!" Pekik gue kesal.
"Yaudah deh iya, gimana elu aja."
Gue berdecak sebal, "ish!"
"Udah ah, jangan ngambek. Terserah mereka kali mau liatin gue apa enggak, yang penting kan yang ada di hati gue cuman elu, Ra!" Jelasnya seketika membuat pipi gue terasa panas.
Sedetik kemudian Alano kembali terkekeh, "cie bushing, baper 'yak?" Tanyanya jahil.
Anjing!
Rusak suasana aja nih anak!
Gue memukul bahunya kencang, membuat ia meringis. "Jahat! Apa-apa pukul, untung sayang." Gue tak menghiraukan ucapannya dan terus berjalan menuju Sushi Tei.
***
Sesampainya di Sushi Tei, tak sengaja kita bertemu dengan Aland dan Ajeng. Langsung saja, gue dan Alano berjalan menghampiri mereka.
"Eh kalian juga disini, katanya mau nonton." Ujar Aland, gue mengangguk. "Ya emang mau nonton, mau dulu kali, laper nih gue." Jawab gue.
Gue melirik ke arah Jasmine, lalu pandangan gue terjatuh pada boneka yang tengah di genggamnya. Mata gue berbinar, "ih, boneka nya lucu banget. Dapet darimana, Jas?"
"Dapet dari kak Aland, kak. Aku juga gak tau belinya dimana, tadi aku sempet izin ke toilet, pas udah keluar eh tiba-tiba kak Aland ngasih boneka, hehe." Jelasnya membuat gue mengerutkan bibir kesal.
Gue melirik sekilas ke arah Alano lalu memalingkan wajah gue. "Aland mah peka yah, gak kayak yang satu ini!" Ucap gue sambil melirik ke arah Alano.
Aland terkekeh, "tuh, No! Kode tuh, minta dibeliin juga!" Timpal Aland tepat sasaran.
Soga peka ya Allah, semoga peka. Semoga Alano peka, amin. Ucap gue dalam hati.
"Ih apaan sih, Ra. Lu kan udah gede, masa masih pengen boneka, gak ah." Tapi harapan gue pupus, nyatanya Alano emang biadab.
"Yaudah, serah elu." Ucap gue pasrah.
"Eh, Jas, lu mau makan kan?" Jasmine mengangguk. "Bareng aja deh, gue juga laper, mau makan."
"Yaudah, ayo kak." Gue menarik tangan Jasmine untuk menduduki salah satu bangku yang kosong, diikuti oleh Aland dan Alano.
"Dasar gak peka lu, No!" Gue dapat mendengar suara Aland yang tengah berbicara pada Alano.
Gue mendengus kesal, iya emang, Alano tuh cowok ter-gak peka sedunia, kesel!
"Silahkan, ini menunya. Mau pesan apa?" Tanya seorang waiters yang tak lama menghampiri meja gue dan lainnya.
"Em, saya pesan lobster montiyaki 1, sama sushi tei roll nya 1, minumnya Lemonade mint aja." Jawab gue pada waiters tersebut.
Pandangan gue beralih pada Aland, Jasmine dan Alano secara bergantian. "Kalian mau pesan apa? Mumpung Ano yang bayarin!" Seketika dapat gue lihat Alano membulatkan matanya.
Lalu tanpa takut, gue menatapnya tajam. Ia pun hanya bisa menghela nafas, "yaudah deh, iya gue yang bayarin." Aland bersorak girang.
"Samain aja deh mbak sama yang di pesan temen saya." Ucap Aland.
"Hm, jadinya ini semuanya disamain berempat?" Gue hanya mengangguk.
"Oke saya ulangi pesanannya, 4 lobster montiyaki, 4 sushi tei roll dan 4 lemonade mint. Ada lagi?" Alano tampak menggeleng sedangkan gue tersenyum bahagia.
"Apes, apes." Dapat gue dengar Alano bergumam. Hehe.
"Gapapa kali, No. Kali-kali, itung-itung ini pajak jadian dari kita buat mereka." Balas gue.
Alano seketika mendongak, ia mengernyit bingung. "Maksudnya? Lu sama gue? Jadian?" Gue tersenyum.
"Terserah sih, kalau gak mau jadian sih, ya ga--" Alano terlebih dahulu menyela ucapan gue, "mau! Mau! Gila sih! Kenapa gak dari kemarin-kemarin?" Gue hanya tersenyum ketika melihat raut wajah bahagianya.
Sedangkan Aland dan Jasmine tampak memerhatikan kita, "selamat yah, No, akhirnya lu bisa jadian juga sama Aura. Awalnya gue kira, lu bakalan di gantungin terus kayak jemuran, haha." Gue berdecak sebal.
"Ih, kan Ano sendiri yang bilang bakalan kasih gue waktu buat cinta sama dia, gak salah dong gue gantungin dia." Balas gue.
Sebulan yang lalu, sejak pernyataan cinta Ano kepada gue, gue sadar. Gak seharusnya gue mengejar apa yang udah jadi milik orang lain.
Itu sebabnya gue memilih untuk belajar mencintai Ano, dan selama ini, Ano terlihat lebih perhatian, sepertinya dia benar-benar berusaha mengambil hati gue.
Dan selamat kepada Alano Ganasiar, anda telah berhasil mengambil hati seorang Aura Frazia.
Bersambung...
******
Mantap:v
Akhirnya jadian juga, btw maaf slow update dikarenakan jadwal sekolah yang sudah mulai padat.Tugas tugas yang bergantian minta dibelai dan kuota yang terkadang tidak mendukung.
Gimana nih, puas gak sama part kali ini? Kalau kurang puas, mext part aja ya itu juga semoga aja wheheh:v
Jangan lupa vomment nya! See you guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERHOOD : Aland & Alano
Humor-Sequel from the story of BAD BOY- "Karena nakal harus tau aturan!" Ini kisah si kembar Aland dan Alano. Kembar yang unik dan terkesan seperti orang gila. Tingkah mereka bahkan apa yang melintas dari otak mereka pun tak mencerminkan sepasang sauda...