Sebelum aku menulis, aku hanya ingin bertanya kepada kalian.
1. Jika seandainya kau mencintai seseorang, namun seseorang tersebut terus melukaimu. Apakah kau tetap bertahan?
2. Jika seandainya kau mencintai seseorang, namun untuk memilikinya harga dirimu akan terasa terinjak.
Apakah kau tetap ingin memilikinya?3. Terakhir, jika kau kehilangan orang yang benar-benar kau cintai setulus hati. Apakah kau siap merelakannya hidup bersama orang lain? bahkan ketika kau harus menahan rindu setiap malam.
Jawablah setulus mungkin. Bayangkanlah sedalam-dalamnya, bahwa kau memiliki seseorang yang amat kau cintai. Maka mulailah kita membaca luka-luka lama.
Terima kasih kepadamu, yang telah mengajarkanku apa itu luka? Apa itu bahagia? Dan apa itu kehilangan.
Dan paling utama yaitu Allah SWT, yang memberiku udara setiap detik, hingga tulisan ini dapat aku selesaikan. Barang kali aku juga harus berterima kasih pada seseorang yang pernah menjadi Pemilik Hati walau hanya untuk sementara. Setidaknya dia mengajarkan aku, betapa sulitnya merelakan.
Untuk kedua orang tuaku, semoga kalian tetap dilindungi oleh Allah SWT. Juga suadaraku semua, semoga keimanan kalian bertambah melebihi kekayaan kalian. Dan pada diriku, semoga luka berhenti menggores tiap rindu yang tumbuh di hati.
25 Agustus 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...