106

62 2 0
                                    

Kita terlalu dikekang oleh luka, hingga kita tak punya pilihan untuk melukai atau dilukai. Dan kita telah dipaksa oleh hati kita sendiri, untuk melukai dan dilukai oleh perasaan kita sendiri.

Kita telah mencoba untuk saling memiliki, namun usaha kita sia-sia. Kita juga pernah berjalan jauh sebelum luka ini menderai kita. Meski begitu, kita tetaplah dua orang yang hanya saling mencintai. Tak ingin untuk disatukan. Mungkin kita salah satu dari kisah cinta yang berakhir dengan luka. Pula salah satu kisah saling mencintai namun ditakdirkan untuk berpisah. Terkadang kita berdiri dengan perasaan yang kita sembunyikan, agar rindu tak terlihat walau sepintas.

Jika kita saling tatap, kita akan mengerti bahwa luka milik kita. Kita sekarang telah memilih untuk menjadi pelangi dan hujan. Dimana setiap kali hujan dan pelangi tak pernah bisa datang secara bersamaan. Saat aku belum mengenalmu dulu, aku pernah berpikir. Jika nanti aku mencintai seseorang ; apakah aku akan dilukai atau melukai? Ternyata aku tak di punya pilihan. Aku selama ini telah dilukai dan melukai. Andai saja aku punya pilihan, aku akan memilih melukai. Sebab dilukai akan membawa perih yang tak tertahan. Aku juga tahu, saat aku melukai seseorang, aku juga harus menahan rasa rindu agar harga diri tidak jatuh. Juga saat melukai harus tidak menyesal, saat seseorang yang dilukai hidup bersama orang lain.

26 Juni 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang