Cintailah dia yang menurut orang tuamu lebih baik dariku. Aku telah lelah dengan semua, mengikhlaskanmu adalah cara terbaik melepaskanmu.
Beberapa hari ini aku telah mencoba membuat kau membenciku. Aku terus membuat hatimu terluka agar membenciku. Namun kau tak peduli dengan apa yang aku lakukan. Kau tetap saja. Mengingikanku dan meminta aku membawamu pergi dari tempat ini. Kau ingin aku membatalkan perjodohanmu dengan lelaki pilihan orang tuamu. Sadarkah kau, jika seandainya aku melakukan yang kau minta. Aku dengan jelasnya mengatakan bahwa aku bukan pria baik untukmu. Pria baik bukan pria yang menyakiti hati orang lain demi keinginannya.
Sekarang mari kita tata hati kita lagi seperti dulu. Hapus aku dalam hatimu, cintailah dia yang akan datang ke hatimu. Dia mungkin lebih baik dariku. Untuk itu, hilangkanlah aku dari semua ingatan di kepalamu. Agar tidak ada luka yang membekas.
Hatiku juga hampir separuh telah dimiliki kembali oleh gadis, pemilik hati di masa lalu. Dia menumbuhkan dengan terus mengingatkan aku pada kenangan dulu. Dia mengingatkan aku tentang perasaanku padanya dulu. Hampir semua dia ceritakan kembali. Dan itu cukup menumbuhkan kembali mawar-mawar yang telah layu di hati.
10 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...