102

41 1 0
                                    

Kau adalah luka yang nyata. Dimana kehadiranmu tak pernah bisa ku palingkan. Juga kehilanganmu tak pernah bisa ku abaikan.

Orang tuamu telah pulang. Dan kau meminta izin padaku untuk tinggal di rumahku hingga pernikahanku selesai. Kau meminta agar gaun pernikahannya di desain olehmu. Juga jas yang akan aku pakai kau minta di desain oleh dirimu. Logikaku sebenarnya keberatan, namun aku mencoba membujuk diriku sendiri untuk memberimu kesempatan terakhir untuk tetap tinggal. Tapi ingat, setelah semuanya selesai kau harus pergi sejauh mungkin. Hingga bayanganmu tak pernah kulihat lagi.

Malam ini kau memilih makan bersamaku dan juga gadis yang akan menikah denganku. Kau menyiapkan makanan yang amat lezat. Dan juga kau terus tersenyum seperti orang gila. Namun anehnya, matamu berair dan kau terus menahannya agar tidak jatuh. Kau pikir dengan seperti itu aku bisa kembali padamu. Aku tak akan pernah kembali, kau bukanlah satu-satunya. Pergilah seperti dulu, seperti yang kau mau. Aku akan menata bahagia dengan hati yang baru.

Setelah semua yang terjadi, mari kita berlalu. Selama ini waktu telah memperlihatkan kepadaku siapa kau dalam hidupku. Kau adalah pembunuh setiap rindu yang tumbuh. Kau juga penumbuh rindu yang nantinya menyisakan sesak. Kau tak usah berpikir bahwa aku akan menerimamu di hati lagi. Sebab aku tak akan pernah menggunakan hatiku lagi untuk mencintai, aku akan gunakan logikaku, agar aku tak di perbodohkan oleh usaha-usaha tentangmu. Ini akan menjadi akhir dari kisah kita, dimana perasaan kita akan terhapus. Meski sakit tetap meredam dalam relung hati kita masing-masing.

15 Juni 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang