78

37 0 0
                                    

"Aku tidak apa-apa", "aku baik-baik saja", "tidak ada masalah diantara kita" tiga kalimat itu, mengajarkanku, bahwa tidak semua yang dikatakan oleh mulutmu benar.

Aku tidak hanyut dalam luka. Hanya saja aku membiarkan diriku sendiri dalam sepi. Tidak gampang, di datangi oleh luka lama, apalagi dia datang dengan luka lebamnya. Sungguh aku tidak bisa duduk meringkuk disini. Matanya seperti membutuhkanku, tapi bukankah dia sudah memiliki seorang pendamping? Tapi mengapa? Dia terlihat menyedihkan. Aku bukan bermaksud ikut campur dalam urusan mereka, namun siapa yang bisa tahan di dunia ini, ketika orang yang mereka cintai terluka dan menangis karena seseorang yang bahkan tak pernah pantas untuknya. Sungguh, aku hanya ingin melihatnya bahagia.

Aku terkadang bodoh, tidak bisa membedakan kau yang "baik-baik saja" atau pura-pura "baik-baik saja". Aku benar-benar tidak pernah bisa mengerti hal itu. Bukan karena aku tidak bisa membedakan kau sedih atau bahagia. Melainkan, wanita sering menggunakan kata "tidak apa-apa" dalam keadaan baik atau tidak baiknya. Namun beberapa hal juga, kata-kata itu sering dikatakan saat mereka "ada apa-apa".

Kau yang sudah berada dipeluk orang lain semoga baik-baik saja. Cukup aku yang tersiksa karena perasaan yang seharusnya membawa bahagia. Kau tidak perlu merasakan dengan orang yang terpilih sebagai pendamping hidupmu, sebab luka ini amat perih. Menderu keras tak tertahan.

1 Mei 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang