44

60 0 0
                                    

Rindu dan merelakan dua hal yang berbeda. Namun jika dua hal tersebut datang ke hati kita, siapkanlah diri kita. Sebab belati paling perih akan memukul dada dengan tega.

Aku telah belajar merelakanmu pada hati yang lain, namun selalu saja gagal. Itu semua karena kau yang tak mau berhenti menuntutku untuk membawamu pergi. Andai saja kau mengerti, aku juga menginginkanmu lebih dari hatimu menginginkanku. Tapi bagaimana bisa aku melukai hati orang tuamu. Orang yang telah merawat dan memperlihatkan dunia. Pikirkan, jika orang tuamu tidak merawatmu, kita mungkin tak akan pernah bertemu.

Aku bukan seorang guru yang bisa mengajarmu. Tapi belajarlah bersamaku, belajar saling membenci dan menghapus perasaan kita. Itu mungkin sulit, terlebih jika rindu selalu menghatam tiap malam. Diriku kini diam dengan segelas coklat hangat di atas gedung. Sesekali tersenyum mengingatmu yang dulu. Walau beberapa tetes juga turun dari mataku karena mengingat kau yang tak bisa kumiliki.

Andai bisa aku menjadi pemilik atas semua hal di dirimu. Mungkin itu akan menjadi hadiah terindah tuhan untukku. Tapi lihatlah kita sekarang, berusaha menyatukan dua perasaan yang sibuk dengan ego masing-masing.

Salah satu bagian tersulit di cerita kita ialah melepaskan seseorang namun tiap kali kita melepaskan, rindu datang mengahantam dada kita.

14 Ferbruari 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang