Apa yang bisa kita lakukan. Kita terlalu terlambat untuk memulai kisah baru, sebab cerita di depan kita harus segera di bangun
Orang tuamu datang ke rumahku dengan wajah memelas. Aku mendapatkan mereka di satu jalan kecil, dimana mereka berdua di gebuk oleh tiga lelaki berotot besar. Aku tidak ingin berkata banyak tentang apa yang terjadi hari ini, sebab ini diluar yang aku sangka. Ibumu menangis dihadapanku, dia amat menyesal karena menjodohkanmu dengan lelaki lain. Tapi tak apa, semuanya sudah berlalu. Hari ini rasa bersalah tak pernah merubah apapun yang terjadi. Termasuk perasaan mencintai dengan teramat padamu.
Harga diriku terasa seperti berlian di hadapan orang tuamu. Setidaknya mereka bisa melihat langsung siapa aku yang dulu pernah mereka caci. Aku tidak sombong. Aku hanya ingin membuktikan bahwa kekayaan seseorang tidak menjamin kebahagiaan. Pula tidak selamanya kekayaan dapat digunakan di suatu kondisi. Jadi kupikir, kita semua bisa belajar. Bahwa kekayaan bukanlah hal utama dalam kebahagiaan.
Aku tidak ingin kau disana duduk dan menatap lukamu di waktu yang panjang. Sebab semuanya tak akan berarti apa-apa. Berhentilah menangis. Lukamu mungkin akan segera sembuh. Aku tahu, betapa sakitnya dilukai saat hatimu sebenarnya masih terluka atas perasaan yang lama. Ikuti saja arus hatimu. Dan kau mungkin segera datang kesini, sebab orang tuamu baru saja menghubungimu. Dan bila nantinya kita bertemu, semoga kita tak punya cerita untuk saling berbagi. Bahkan ketika cerita indah sekalipun.
11 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...