7

368 10 0
                                    

Hujan bukannya tidak turun. Kau hanya perlu sedikit peka untuk melihat hujannya. Karena ia turun dengan pura-pura tersenyum.

Kau bertanya mengapa hari ini hujan tidak turun, aku hanya menggeleng untuk menanggapi pertanyaanmu. Coba saja kau tahu, bahwa hatiku sekarang itu sedang hujan. Hujan yang di penuhi luka dan terus menahan jeritannya.

Dan mengapa kau bertanya siapa orang yang aku cintai, andai saja mulutku mengungkapkan kebenaran itu, mungkin sekarang kita tidak akan duduk lagi sedekat ini.

Perlu kau tahu, hatiku sebenarnya tidak bisa menahan semua luka yang tak pernah kau sadari. Tapi apa boleh buat, hatiku bahagia pula karenamu, meski kau yang memberi luka, kau juga yang memberiku bahagia. Walaupun bahagiaku darimu kudapatkan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak terlihat perasaan buruk ini.

Suatu saat nanti, aku harap bisa bertemu dengan orang yang mencintaiku, yang memeluk lukaku, dan semoga kau adalah orangnya.

Kadang, aku berkhayal bahwa kita hanya perlu waktu, perlu waktu untuk memahami hati kita masing-masing. Yang sebenarnya, hanya akulah yang harus memahami isi hatiku sendiri. Mengapa aku terus menerima luka, bahkan ketika aku tahu luka itu adalah luka paling perih.

20 september 2018

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang