Aku tidak akan berkata banyak, aku hanya rindu dan mengkhawatirkanmu. Jadi Berhentilah menghilang tanpa kabar.
Kau, yang selalu aku rindukan setiap saat. Calon Pemilik hati yang baru sekali sahabatku yang amat kucintai. Sudahkah kau tahu, bahwa beberapa hari ini aku selalu jenuh karena tak pernah bisa menemuimu. Kau jarang telihat di hadapanku. Tiga hari kau bolos, dan kau tak pernah memberiku informasi tentang dirimu. Lupakan aku bukan siapa-siapa dalam hidupmu. Sebab aku akan berusaha, menjadikan kau seorang siapa-siapa dalam hidupku.
Malam ini aku amat kesepian. Hatiku terus merapalkan hatimu, aku telah menuju rumahmu lebih dari sepuluh kali. Dan hampir setiap aku keluar rumah, aku melewati depan rumahmu. Berharap kau keluar dan menyapaku. Tapi mengapa? Mengapa kau pergi tanpa secuil alasan untukku. Bukankah aku sahabatmu, setidaknya aku punya hak untuk mengetahui dirimu. Aku tidak berkata banyak, hanya ingin bertanya ; apakah kau baik-baik saja? Hanya itu. Sesederhana itu, namun aku butuh jawabannya agar aku bisa tidur lelah dan berhenti memikirkanmu yang tidak-tidak. Karena sejatinya aku sangat mengkhawatirkanmu.
Jika tuhan bolehkan aku memimpikanmu malam ini, datanglah dengan senyuman paling bahagiamu. Agar aku bisa yakin, bahwa kau dalam keadaan baik-baik saja. Kusempatkan diriku berdoa, memohon semoga kau selalu dilindungi, karena aku tidak ingin kau tergores. Ingat, lukamu adalah lukaku. Jadi baik-baiklah selama kau tidak di sampingku.
17 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...