Terlalu sendu hingga akhirnya aku tidak menyadari bahwa ada hati yang lain sedang datang.
Secarik surat di kirimkan oleh tukang pos membuatku terhanyut sejenak. Lihatlah isinya....
Untukmu, yang selalu duduk di bawah pohon Wisteria.
Hari ini kau sedang apa? Semoga kau membaca suratku dengan hati yang senang. Kau yang senang sekali duduk di bawah pohon Wisteria kadang membuatku berdegub kencang. Sore ini mengapa kau tidak duduk disana? Padahal aku menunggumu. Hari ini aku akan kembali ke tempat asalku. Tapi jangan pikir, aku akan melupakanmu. Wajahmu telah menjadi hal yang baru dalam hidupku.
Dan aku ingin mengakui Satu hal penting dalam hidup, bahwa aku telah jatuh cinta padamu. Aku tidak peduli dengan wajahmu yang selalu sendu tiap saat. Kau mungkin terluka terhadap seseorang yang pernah kau cintai di masa lalu. Dan aku akan mencoba menjadi penawar atas semua empedu yang menyiram hatimu. Aku tidak berharap banyak dalam surat ini, aku hanya ingin kau menerimaku dalam hidupmu dan aku akan menyembuhkan hatimu.
Surat pertama ini harusnya aku memperkenalkan diriku lebih dalam. Tapi sepertinya kau cukup tahu aku adalah orang indonesia yang mencintaimu diam-diam. Dan aku memiliki keluarga di jepang ini, kuharap kau sesekali kau melewati halaman rumahku. Agar aku bisa menembak hatimu lebih dalam lagi.
Note : aku pikir, kau tidak harus tahu siapa namaku. Sebab yang terpenting adalah hatiku padamu.
Itulah secarik kertas yang membawaku keluar sejenak dari hanyutnya luka padamu. Aku tidak tahu siapa gadis yang mengirimkan surat ini kepadaku. Tapi isinya cukup membuatku merasa lebih hidup.27 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...