Melupakan? Itu adalah perkara teramat sulit bagiku. Dimana kau selalu datang ketika aku berusaha melupakanmu.
Berhenti mencintaimu bukanlah perkara mudah. Semakin ingin aku melupakan, semakin banyak kenangan yang datang. Semakin aku menghapus, semakin tergesa menuliskan perasaan. Dan semakin aku membunuh, pula semakin cepat tumbuh.
Aku tidak pernah mengerti dengan usahaku melupakanmu, semuanya terlalu sia-sia. Ketika aku menjauh dari kisah ini, semua perasaan datang menghantuiku. Menghujaniku dengan kenangan, dan menangkapku dengan tali rindu.
Bagaimana bisa aku melupakanmu, jika rindu dan semua kenangan ini tak pernah bisa aku lepaskan. Mereka memelukku seolah menjadi bagian dari tubuhku. Menahan untuk tidak pergi.
Bukankah cintamu hanya untuk dia? Lalu kenapa tuhan menumbuhkan perasaan ini kepadaku. Perasaan ini benar-benar membuatku terbunuh. Salah satu senjata tajam perasaan ini ialah, Pisau Rindu.
26 september 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...