Aku butuh kamu untuk menjauh dari dia. Tapi kau malah pergi tanpa jejak secuil pun. Apakah ini caramu membunuhku?
Aku tidak bisa menahan sesak di hati lagi. Hilangmu membuat hatiku terpukul. Terlebih dia yang pernah meninggalkanku datang kembali dan meminta hubungan dulu kembali.
Dia memintaku untuk terus bersamanya. Aku benar-benar membutuhkanmu agar bisa jauh dari dia. Hari ini adalah hari kesekian kalinya aku menemani dia. Aku yang sulit menerimanya, tapi dia tidak mudah menyerah. Dia tetap mengejarku, merasa bahwa dirinya masih pantas bersatu hati denganku.
Sebenarnya untuk orang seperti dia itu tidak pantas lagi di temani. Namun aku masih punya hati untuk sebatas teman, lalu lihatlah sikapnya. Di kasih hati minta jantung.
Aku sungguh tidak ingin bersamanya. Luka dulu cukup tajam menusukku. Menghantamku amat tajam. Sudahlah, aku lelah dengan dia. Aku akan meninggalkannya, menjauh. Semoga dia tidak mengejarku lagi. Dan kamu, akan terus kucari. Sebab hatiku telah kau bawa lari bersama dengan hatimu.
20 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...