107

59 0 0
                                    

Aku tidak ingin bicara tentang rindu, aku hanya ingin memelukmu erat seperti ini. Tanpa bicara atau suara.


Hari kini kita bertemu tepat di bawah pohon yang mengantarkan kita pada awal luka yang paling perih. Kau yang langsung memelukku membuat degub kencang di dada. Rinduku selama ini terasa diobati oleh pelukmu. Kita yang menangis atas perasaan indah tak pernah berarti apa-apa. Waktu telah berjalan jauh saat rindu kita tumbuh, maka biarkan semuanya berlalu seperti hari-hari kemarin. Dimana kita telah berdiri dibatas merelakan dan direlakan. Pula merindu dan dirindukan.

Kau memelukku sangat erat, seperti anak kecil yang merindukan bonekanya. Setelah hari ini mari kita menjadikan diri kita sebagai kata "pergi". Meski luka akan menghantam hati kita. Setelah hari ini, tak akan ada peluk lagi yang menghangat hati kita. Pula rindu harus kita sirnakan untuk selamanya. Jika nanti tubuh kita harus terkelupas karena menahan rindu, biarkanlah terjadi. Sebab kita tak pernah menyesal saling mencintai.

Egoku mungkin besar, namun luka yang pernah kau buat jauh lebih besar. Jadi jangan pernah menyalahkan aku saat aku tak pernah bisa menerimamu. Aku sudah terlanjur menahan sakit, biarkanlah aku tahan sepenuhnya. Waktu lalu, hari ini, pula masa yang akan datang jika tetap memberiku luka atas perasaanmu. Aku akan menerimanya dengan lapang dada, seperti aku yang dulu mencintaimu sedalam laut paling dalam. Mari..., kita usaikan cerita kita dan berlalu seperti hembusan angin malam yang dingin.

28 Juni 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang