Akan ada saatnya, dimana waktu memproseskan semua perasaan kita menjadi jatuh cinta
Kita mulai menjalani hari bersama. Menyirami tandusnya hati yang sama-sama pernah terluka. Aku masih tidak mengerti dengan diriku sendiri, setiap kali aku bersamamu, aku merasa kalau kau selalu memperhatikanku, selalu nyaman bersamaku. Apakah itu hanya sekedar pikiranku atau memang terjadi.
Bersamamu semakin menumbuhkan perasaan. Aku tidak ingin mengatakan hal ini tapi sungguh, aku sudah benar-benar mencintaimu. Andai saja aku bisa mendapatkan hatimu, mungkin melepaskan hanya secuil peluang dalam hati. Sebab aku tak akan pernah melepaskan. Sekali aku bisa mendapatkanmu, tak akan ku biarkan kau lepas. Akan kupeluk kau dalam dada. Menatapmu tiap saat agar ingatan tetap terpenuhi dirimu.
Hari ini mungkin aku seorang sahabat untukmu, namun seiring berjalannya waktu, kuharap aku bisa menjadi kekasihmu. Perjalanan hati tak pernah kita tahu, sebab tumbuhnya perasaan tak pernah kita ketahui. Perasaan tumbuh perlahan, saking perlahannya kita tidak menyadari bahwa kita telah mencintai seseorang. Perasaan yang tumbuh itu baru terasa ketika dia mulai jauh dari bagian perasaan yang di cintai. Untuk itu, jangan pernah menyia-nyiakan perasaan yang tumbuh. Istimewakan dia, karena bisa jadi persaan secuil itu bisa membawa bahagia yang besar dalam hidup.
16 November 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...